Sinergi Manis Tim PDSI

Sinergi Manis Tim PDSI

3-SP PDSIJalur tol Jagorawi arah Jakarta menuju Bogor mengalami kemacetan luar biasa, akibat tergulingnya skid tank LPG Pertamina di Km 44 pada Sabtu (3/9) pukul 15.00 WIB. Empat  crane sekaligus dikerahkan untuk mengatasi kecelakaan tersebut sejak Sabtu sore tersebut, namun hingga Minggu pagi masih mengalami kegagalan. Dari  empat kali usaha penyelamatan pengangkatan selalu diwarnai dengan putusnya slink pengangkat yang sangat membahayakan kondisi tanki LPG tersebut.

 

Berdasarkan koordinasi terhadap semua stakeholder Pertamina, akhirnya Project Manager PDSI Area Jawa, Komedi, pada Minggu pagi (4/9) mengirimkan Tim PDSI berjumlah empat personil untuk membantu proses evakuasi truk tangki LPG yang terguling di jalan tol tersebut. Tim PDSI dibawah kendali Eko Susilo (Truck Pusher), Taryono (Rigger), Paulus Nico (Floorman rig H40D/29), dan Hidayat, tiba di lokasi kecelakaan pukul 13.30 WIB.

 

Tim PDSI langsung berkoordinasi dengan semua Tim Evakuasi di lokasi (crane operator, tim pemadam, tim mekanik truk tangki dan aparat) untuk mendapatkan data-data perihal kegagalan pengangkatan guna antisipasi kemungkinan rencana pelaksanaan pengangkatan kembali. Dari informasi yang diperoleh diketahui bahwa faktor komunikasi antar-crane operator maupun pemahaman arti hand signal, menjadi crucial point yang harus diperhatikan. Demikian pula penggunaan slink 5/8” sangat riskan untuk mengangkat beban total 45 ton dengan sudut kemiringan mencapai 450. Tangki  seberat 25 ton dan bermuatan 20 ton gas tersebut sangat rawan bahaya dan ledakan apabila tidak ditangani secara cermat dan terkoordinasi, kendati telah tersedia empat crane dengan berkapasitas yang cukup.

 

Observasi lokasi dilakukan guna mengetahui posisi maupun kondisi tanki LPG yang akan diangkat, serta bagian-bagian mana saja dari tanki LPG tersebut yang tidak boleh kena tekanan atau beban berat saat proses pengangkatan. Akhirnya Tim PDSI memutuskan untuk menggunakan slink 7/8” serta webbing slink 12 ton dan 6 ton guna membantu proses evakuasinya serta menetapkan posisi-posisi slink maupun webbing slink pada tempat yang aman baik untuk tangkinya sendiri maupun kemungkinan adanya efek swing saat pengangkatan.

 

Tim PDSI juga melakukan Job Safety Analysis (JSA) sebagai SOP baku di PDSI sebelum melaksanakan semua pekerjaan agar diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut serta risiko apa yang kemungkinan terjadi. Mengingat besarnya bahaya yang dapat merenggut banyak korban apabila penanganan tidak dilakukan dengan benar, tidak heran bila di area tergulingnya truk tersebut juga disterilkan dengan penjagaan ketat dari jajaran Polres Bogor dan Brimob Kedung Halang. Semuanya dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kemungkinan terburuk saat evakuasi berlangsung. Koordinasi dalam hal ini sangat penting, sebab ada taruhan nyawa yang mengancam. Ka­renanya melalui “koordinator satu pin­tu” evakuasi pun dila­kukan.

 

Pukul 15.40 semua Tim penyelamatan sudah siap, namun guna lebih memastikan keamanan dan kelancaran proses pengangkatan dilakukan sekali lagi briefing oleh truck pusher PDSI dan semua operator crane diberikan radio komunikasi agar didapat 1 komando untuk proses pengangkatannya. Ti­ga  mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kabupaten Bogor dan dua truk tangki air dari Jasa Marga juga dikerahkan untuk menyiram tangki agar suhu gas di dalamnya tetap stabil.

 

Sesaat sebelumnya,  tim melakukan doa bersama dilanjutkan Eko Susilo (Truck Pusher PDSI) memberi aba-aba untuk memulai proses evakuasi. Dengan ketegasan Eko Susilo memimpin, proses evakuasi berjalan lancar.

 

Tepat pukul 17.20 truck tanki LPG yang terguling dapat ditegakkan kembali. Proses evakuasi berhasil diselesaikan dengan aman, tanpa ada korban jiwa dan lalu lintas Tol Jagorawi kembali dibuka. Truk berpenggerak 14 roda tersebut selanjutnya dipindahkan ke SPBE Ciawi untuk dilakukan pembongkaran muatan dan pemeriksaan akibat kejadian tersebut.

 

Keberhasilan tersebut berkat sinergi semua pihak yang dikomandoi tim PDSI.•bk082016

Share this post