JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan minyak milik Uni Emirat Arab, Mubadala Petroleum, pada Jumat (19/5) di Excecutive Lounge Kantor Pusat Pertamina. Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam dan CEO Mubadala Petroleum Bakheet Al Katheeri.
MoU ini merupakan langkah pertama kerja sama Pertamina dan Mubadala Petroleum, melalui kesepakatan penyelenggaraan follow-up dan workshop analisis peluang-peluang kerja sama khususnya di sektor hulu migas baik di area milik Pertamina di Indonesia, area kerja Mubadala Petroleum, maupun luar negeri.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, MoU dengan Mubadala Petroleum fokus pada terbukanya peluang-peluang kerja sama di bidang hulu. Namun, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan pada kerja sama lain di sektor downstream.
“Melalui MoU Pertamina dan Mubadala, kami sepakat melihat potensi kerja sama di hulu. Tetapi tidak menutup kemungkinan di downstream-nya, nanti di LPG juga mungkin ada,” ucap Syamsu.
Selain itu Syamsu mengatakan bahwa inisiasi kerja sama kedua belah pihak sebelumnya telah didukung oleh kedua pemerintah, baik Indonesia maupun United Arab Emirates, setelah beberapa waktu lalu terselenggara bilateral meeting antara Menteri ESDM Indonesia dan Menteri Energi UEA (Uni Emirat Arab).
“Mubadala ini juga NOC (National Oil Company). Jadi semangatnya memang awalnya G2G (Government to Government) dan pemerintah Indonesia sendiri juga ingin antar negara memperkuat hubungan kerja sama,” tambahnya.
Sementara dalam jangka pendek ini, Pertamina dan Mubadala Petroleum telah sepakat menyelenggarakan workshop bersama yang akan diadakan setelah bulan Ramadan sebagai bentuk pertukaran informasi guna membuka peluang dan mempercepat kesepakatan kerja sama antar kedua belah pihak.•Starfy