JAKARTA – Selama lima tahun terakhir, Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dalam bidang riset dan inovasi. Pada tahun 2018, Indonesia menjadi negara di ASEAN dengan paten domestik tertinggi. Diikuti dengan pencapaian pada tahun 2019 sebagai negara peringkat pertama di ASEAN dengan publikasi ilmiah internasional terbanyak.
Pencapaian itu perlu disinergikan dengan penguatan ekosistem riset dan inovasi di level industri. Tujuannya, agar hasil riset dan inovasi dapat memberikan manfaat nyata untuk mendorong kemajuan bangsa.
Melihat hal tersebut, PT Pertamina Lubricants menggandeng Universitas Pertamina (UP) dalam mengembangkan program kolaborasi dukungan penelitian dan jasa konsultasi yang memerlukan keahlian khusus.
“Saat ini, PT Pertamina Lubricants sedang melakukan perluasan bisnis industri kimia. Oleh karenanya kami membangun kerja sama dengan UP dalam pengembangan produk, pasar, dan penyusunan strategi perbaikan proses bisnis,” ujar Andre Herlambang, Direktur Finance & Business Support PT Pertamina Lubricants, saat acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama secara daring, pada Rabu, 30 Desember 2020.
Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Kerja Sama Universitas Pertamina Budi W. Soetjipto mengatakan, kerja sama tersebut diharapkan menjembatani kebutuhan industri dengan kapabilitas riset universitas.
"Bagi UP, kerja sama itu dapat mewujudkan pembelajaran berbasis riset melalui metode pembelajaran dengan menekankan konsep student-centered learning (SCL). Di sisi perusahaan, riset yang dihasilkan UP dapat menjadi solusi permasalahan industri," ujarnya.
Tak hanya itu, guna mendukung kerja sama tersebut, diluncurkan pula program Pembelajaran Berbasis Pengalaman (experiential learning). Program ini berupa magang bagi mahasiswa UP di PT Pertamina Lubricants selama tiga bulan. Juga pengalaman magang bagi alumni UP selama satu tahun di anak perusahaan Pertamina bidang usaha pelumas itu.
Rektor Universitas Pertamina Akhmaloka mengatakan, kedua mata kuliah ini akan mendukung mahasiswa untuk lebih siap menghadapi persaingan kerja di abad ke-21.
"Dibekali kemampuan berfikir kritis dan menyelesaikan masalah secara kreatif dan inovatif, ditambah pengalaman industri dan pembelajaran langsung di tempat kerja. Maka lulusan UP tentu akan dapat bersinergi dengan kebutuhan pasar kerja,” katanya. *PTPL/HM