Jakarta - Pertamina kembali bersinergi dengan Medco. Kali ini, sinergi dilakukan dalam perjanjian sewa Kilang Methanol Bunyu antara PT. Pertamina (Persero) dengan PT. Medco Downstream Indonesia. Penandatanganan dilakukan di Ruang Rapat Direktur Pengolahan Pertamina di Kantor Pusat Pertamina, pada (6/8), oleh Direktur Utama PT. Medco serta Downstream Indonesia Bambang W. Sugondo.
Menurut Chrisna Damayanto, kerja sama perjanjian sewa ini terjadi karena kilang telah ada dan memiliki potensi yang baik di Pulau Bunyu dan sekitarnya. "Karena sekitaran Taman Tidung dan Pulau Bunyu terdapat potensi gas yang cukup banyak, ini dapat meningkatkan nilai tambah tersebut dengan cara mengaktifkan kembali Kilang Bunyu sebagai tempat memproduksi methanol," jelasnya.
Chrisna memaparkan, awalnya, kilang dikelola oleh Pertamina. Kemudian Medco mendapatkan sumber gas baru di Kilang Bunyu hingga akhirnya Medco memutuskan untuk menyewa Kilang Methanol Bunyu kepada Pertamina. Dalam kurun waktu hingga 2010/2011 gas yang diproduksi oleh Medco habis dengan posisi idle hingga saat ini. Untuk mendapatkan kembali sumber gas baru, keduanya mulai kerja sama membuat kontrak kembali. "Kontrak ini menguntungkan untuk kedua belah pihak. Medco sebagai pengolah gas baru dan Pertamina juga memiliki aset yang berguna dan dapat menjadikan nilai tambah bagi Pertamina," tegas Chrisna.
Perjanjian sewa baru dimulai pada Januari 2014. Perjanjian sewa tidak tergantung pada kurun waktu tertentu, tetapi tergantung kepada produksi gas yang dapat dihasilkan.
Hasil produksi menjadi milik Medco, tetapi apabila ada kelebihan kapasitas akan di-share ke Pertamina. Medco harus membayar sekitar 1,5 juta dolar AS sebagai pembayaran persewaan kilang tersebut.