Sinergi Pertamina untuk Efisiensi Biaya Operasi

Sinergi Pertamina untuk Efisiensi Biaya Operasi

18-sertifikasi Jasa ProdukJAKARTA - Efisiensi di semua lini yang merupakan salah satu dari lima pilar prioritas strategis perusahaan, terus diterapkan dalam seluruh lini bisnis Pertamina. Salah satunya yang berkaitan dengan sentralisasi pengadaan jasa dan produk melalui sinergi BUMN. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Kontrak Jasa Inpeksi dan Sertifikasi Peralatan Produksi Pertamina.

 

Direktur SDM dan Umum Pertamina Dwi Wahyu Daryoto menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyinergikan BUMN, membuat operasi bisnis menjadi efisien sesuai dengan pilar kedua Pertamina, yaitu efisiensi di semua lini serta sentralisasi penga­daan jasa dan produk.

 

Dwi mengapresiasi efisiensi yang telah dilakukan oleh seluruh direktorat operasi di Pertamina . “Saya mengapresiasi seluruh unit usaha yang terlibat, khususnya kepada Pertamina EP dan Pertamina EP Cepu yang telah mencapai 400 barel per hari  dari target awal sebesar 200 barel per hari,” ungkap Dwi, di Ruang Rapat Puskodal Kantor Pusat Pertamina, pada Jumat (5/8).

 

Acara yang dikemas dengan video conference  tersebut diikuti oleh seluruh direktorat operasi di Pertamina, mulai dari  Direktorat Pengolahan, Di­rektorat Hulu, Direktorat Gas GBT, hingga Direktorat Pemasaran. Rapat tersebut meliputi pemaparan tentang dasar dan tujuan kerja sama atau sinergi BUMN oleh VP HSSE Corporate dan VP Procurement Exellence Group dengan tema ‘Sentralisasi Kontrak Jasa Inspeksi dan Sertifikasi Peralatan Operasi Produksi’.

 

Meski semangat efisiensi terus digulirkan, VP HSSE Pertamina Djoko Susanto, menegaskan, ma­salah HSSE tetap menjadi prioritas dalam setiap operasional perusahaan.  Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah asset management. “Tujuan acara ini adalah untuk mencapai implementasi  HSE secara excellent sama seperti yang telah dilakukan oleh world class company. Karena salah satu ciri perusahaan yang sudah excellent, yaitu mampu me-manage aset yang dimiliki,” ungkap Djoko Susanto.

 

Alasan Pertamina memilih PT. Sucofindo dan PT. Biro Klarifikasi Indonesia, kata Djoko, karena BUMN tersebut sudah berpengalaman dan sudah mempunyai lisensi dari pemerintah direktorat jendral minyak dan gas. “Mereka juga akan membuat konsorsium atau kerja sama operasi. Efisiensi yang dapat dicapai dengan kerjasama ini dapat mencapai angka 20 sampai 25 persen. Karena mereka mem­punyai cabang di seluruh Indonesia, sehingga biaya akomodasi untuk operasi dapat  ditekan,” paparnya.

 

Pada kesempatan itu, perwakilan dari PT Su­cofindo dan PT Biro Klarifikasi Indonesia, me­maparkan berbagai hal berkaitan dengan KSO. Pre­sentasi kemudian dilanjutkan dengan dengan judul Jasa Inspeksi dan Sertifikasi/Resertifikasi Peralatan Operasi Produksi Pertamina.• Dian Yuni Seria/Egha

Share this post