Jakarta – Bertempat di Tapis Room, Hotel Four Season, Jakarta, Direktorat Hulu Pertamina menggelar acara Good Corporate Governance (GCG) Awareness for Executive, pada Jumat (10/4). Acara yang dihadiri oleh jajaran Direksi, dan Manajemen dari Direktorat Hulu dan Anak Perusahaan Pertamina ini menghadirkan pembicara Erry Riyana Hardjapamekas, Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam kesempatan tersebut Erry Riyana menyampaikan materi bertajuk “GCG, Ethics, Corruption and Leadership”. Disebutkan bahwa GCG merupakan tata kelola perusahaan yang baik, layak dan lazim yang diterima semua pihak, yang intinya menyoal masalah perilaku. Tidak ada lagi pertentangan mengenai GCG dan bagaimana GCG menambah nilai bagi perusahaan, serta bagaimana GCG bisa meningkatkan kompetisi dan daya saing.
“Kita tidak lagi bicara legal. Legal itu given, yang tidak bisa kecualikan, tidak bisa kita langkahi, tidak bisa menghindar, tapi lebih dari itu kita harus ethical. Legal itu suatu hal, tapi ethical juga menjadi tren yang harus kita terapkan, “ kata Erry.
Erry menekankan pentingnya sosok kepemimpinan yang memiliki etchical leadership yang tidak cukup hanya membuat anak buah dan lingkungan perusahaan beretika. Namun pemimpin juga harus mempunyai kemampuan untuk mengetikkan, mensikapkan mitra kerja juga.
“Prinsipnya adalah ada transparansi, accountability, responsibility, independent, dan fairness,” ucap Erry. GCG, sebagai tata kelola perusahaan yang baik, intinya berbicara masalah perilaku. Terkait ini, Erry mencontohkan tentang perbedaan negara berkembang dan negara maju. Menurut Erry, perbedaannya terletak pada sikap atau perilaku masyarakat yang telah dibentuk bertahun-tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.
Kajian perilaku masyarakat di negara maju menunjukkan bahwa mayoritas penduduknya sehari-hari mengikuti dan mematuhi 10 prinsip dasar kehidupan. Yaitu, etika sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip berikutnya adalah sikap jujur dan berintegritas, bertanggung jawab, hormat pada aturan dan hukum masyarakat, hormat pada hak orang lain, cinta pada pekerjaan, berusaha keras menabung dan investasi, bekerja keras, tepat waktu dan pandai memanfaatkan waktu, serta berinisiatif tinggi.
Sementara Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen berharap materi yang telah diberikan oleh Erry Riyana Hardjapamekas bisa menjadi pencerahan bagi jajaran manajemen dari Direktorat Hulu dan anak perusahaan Pertamina, khususnya di upstream.
Sejatinya, program GCG practice and implementation ini merupakan bagian dari tindak lanjut keikutsertaan Pertamina dalam program BUMN bersih, yang salah satu tolak ukurnya adalah komitmen pada pengambilan keputusan terhadap pelaksanaan dan penerapan GCG.•SAHRUL