PALEMBANG – Sebanyak 90 nelayan di Palembang akan menjadi penerima Konverter Kit dan dapat menikmati kemudahan akses energi. Pada kesempatan ini, nelayan penerima paket Konverter Kit dibekali terlebih dahulu melalui penggunaan aman Konverter Kit untuk alat transportasinya.
Kegiatan sosialisasi ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Nazaruddin Kiemas, Kepala Dinas Perikanan Kota Palembang, Aprizal, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Heru Riyanto, dan Region Manager Domestic Gas II Pertamina Marketing Operation Region II Sumbagsel, Teddy Bariadi.
Tujuan dari diberikannya paket Konverter Kit ini sendiri adalah untuk membantu ekonomi masyarakat nelayan dengan menghemat biaya operasional dengan mengganti sumber energi dari BBM ke LPG dan juga penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan karena emisi LPG jauh lebih rendah daripada BBM.
Pemberian sosialisasi ini dilakukan langsung oleh Fungsi Domestic Gas Region II Pertamina MOR II Sumbagsel dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, dimana para penerima Konverter Kit ini diberikan pengenalan paket yang akan mereka terima dan bagaimana cara penggunaannya nanti.
Setiap dari 90 nelayan penerima paket Konverter Kit BBM ke LPG ini nanti akan menerima alat konverter, mesin penggerak, as panjang, baling-baling, dua (2) buah tabung LPG 3 Kg, dan aksesoris pendukung lainnya.
“Kami sudah menunjukan paket konverter kit ini, kami juga akan menunjukkan bagaimana cara penggunaan alat konverter BBM ke LPG dalam paket ini. Prosesnya cukup mudah, kawan-kawan nelayan tinggal mengubah tuas yang ada di mesin supaya sumber energi untuk mesin mereka menggunakan LPG,” kata Pjs. Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Taufikurachman.
Selain pengenalan dan penggunaan paket Konverter Kit, tidak lupa para nelayan diingatkan kembali mengenai penggunaan LPG yang benar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Penegasan kembali terhadap tips merawat, menggunakan, dan memastikan tabung LPG 3 Kg dalam keadaan baik serta tips jika terjadi kerusakan, kebocoran, dan kebakaran menjadi fokus dalam memastikan aspek keamanan dalam penggunaan LPG pada mesin converter.
“Kami tidak hanya mengingatkan penggunaan LPG saat di pakai mencari ikan. Ketika sudah selesai mencari ikan, tabung LPG 3 Kg ini pasti akan disimpan, kami juga mengingatkan bagaimana cara menyimpan tabung dan peralatan lainnya dengan baik, sehingga mengurangi potensi tidak aman saat dipakai kembali,” ujar Taufik.
Dalam kesempatan ini salah satu kapal nelayan milik Edi dijadikan contoh bagaimana penggunaan Konverter Kit tersebut. “Dari sisi tenaga, mesin ini sangat optimal untuk operasional kami dengan penggunaan bahan bakar yang lebih irit tentunya. Semoga ketika semua sudah dipasang Konverter Kit nya, manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh teman-teman nelayan,” pungkas Edi.
Bersamaan dengan sosialisasi ini juga dilakukan pemberian simbolis kepada perwakilan nelayan penerima paket Konverter Kit. Rencananya pembagian Konverter Kit kepada seluruh nelayan ini akan dilakukan bertahap hingga 19 Oktober.*MOR II