Sosialisasi Penyesuaian Harga LPG 12 Kg Secara Bertahap Terus Dilakukan

Sosialisasi Penyesuaian Harga LPG 12 Kg Secara Bertahap Terus Dilakukan

Sosialisasi _LPG_SBYSurabaya - Bertempat di Ruang Soekarno Pinlabs Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Forum Pemuda Untuk Kedaulatan Energi (FPKE) mengadakan sosialisasi penyesuaian harga LPG 12 kg secara bertahap di hadapan perwakilan mahasiswa dari seluruh Fakultas Unair,  pada 11 Agustus 2014.

 

Pada kesempatan tersebut juga diadakan Talkshow Gas Elpiji dengan pembicara Media Manager Pertamina Adiatma Sar­djito dan Tulus Abadi, Ketua YLKI, dengan materi yang di­sam­paikan yaitu “Anomali Kebijakan (Harga ) Gas Elpiji.”

 

Pada kesempatan tersebut, Adiatma menje­laskan, Pertamina memang berencana menaikkan harga Elpiji non subsidi 12 kg secara bertahap hingga mencapai nilai keekonomiannya.

 

Sehari kemudian, (12/8), sosialisasi juga diadakan di Makassar. Acara diadakan di La Macca hotel UMN Makassar. Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai pembicara Ketua YLKI Tulus Abadi dan Primarini selaku Project Coordinator Kerosene  to LPG Conversion Pertamina.

 

Sosialisasi tersebut dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar, seperti UNM, UIM, UNISMU dan organisasi kepemudaan di Makassar.

 

GM MOR VII Budi Setyo Hartono dalam sambutannya menjelaskan bahwa memang harus ada penyesuaian harga Elpiji 12 kg   karena selama ini kerugian dari harga Elpiji 12 kg  sangat besar dan harus ada penyesuaian. “Bila sudah ada kesesuaian harga, maka segala keuntungan yang ada akan kembali ke negara dan tentunya akan berguna bagi kemaslahatan masyarakat Indonesia,” papar Budi.

 

Sementara itu Primarini selaku Project Coordinator Kerosene  to LPG Conversion Pertamina mengatakan, harga LPG di Indonesia merupakan yang paling murah dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Filipina, China dan India. “Karena itu, perlu adanya penyesuaian harga Elpiji 12 kg yang bukan barang subsidi,” jelas Primarini.

 

Sedangkan Ketua YLKI Tulus Abadi berharap, dengan sosialisasi mahasiswa  men­jadi lebih mengerti dan paham tentang bisnis Pertamina, khususnya Elpiji 12 kg.

 

“Dengan demikian, Anda dapat menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk men­jelaskan kepada masya­rakat tentang latar belakang penyesuaian harga Elpiji 12 kg. Termasuk menjelaskan bahwa Elpiji 12 kg bukan produk subsidi yang memang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas. Berbeda dengan Elpiji 3 kg yang diperuntukkan bagi golongan tidak mampu,” tegas Tu­lus.•WAHYU/KUN

Share this post