KARAWANG -- Berseragam safety berwarna krem dengan tulisan Oil Spill Combat Team (OSCT), Kiky dan Retno mengawasi aktivitas penanganan ceceran minyak yang dilakukan oleh masyarakat sekitar di Pesisir Pantai Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang, pada (14/8).
Sejak 18 Juli 2019, Retno menjadi bagian dari tim OSCT yang beranggotakan 30 orang dan tiga di antaranya adalah wanita. Ia bangga bisa berperan langsung dalam kegiatan pembersihan oil spill di pesisir pantai utara Karawang.
"Setiap tim OSCT ditugaskan dengan zonasi berbeda-beda. Kebetulan hari ini saya bertugas di Cemarajaya," ujar wanita berusia 25 tahun tersebut.
Retno menjelaskan, Tim OSCT terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai supervisor surveillance dan tim combat.
"Supervisor surveillance bertugas mengawasi dan mengecek aktivitas masyarakat ketika membersihkan limbah oil spill. Jadi, sebelum kegiatan pembersihan dilakukan oleh relawan yang berasal dari masyarakat sekitar, kami memberikan sosialisasi dulu agar mereka bisa bekerja dengan mengutamakan faktor safety. Selain itu, kami juga memberi penjelasan agar mereka tidak keliru ketika mengumpulkan limbah. Jadi yang mereka kumpulkan itu betul-betul adalah oil spill bukan sampah," paparnya.
Retno menambahkan, tim combat bertugas memasang peralatan untuk menangani oil spill, baik di sungai atau di laut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Yang pasti, kami berupaya maksimal menjalankan tugas dengan baik," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kiki, rekan sejawat Retno yang hati itu juga bertugas di Cemarajaya. "Semoga yang kami lakukan bersama masyarakat dapat mempercepat selesainya proses penanganan oil spill," harapnya.
Hingga saat ini sudah ada 3.965,71 barel oil spill yang berhasil diangkat untuk diproses lebih lanjut di perusahaan pengelola limbah.*RIN/ft. NTO