JAKARTA- Pengelolaan Struktur Badik dan West Badik Blok Nunukan diserahterimakan ke fungsi Pengembangan PT Pertamina Hulu Energi (PHE), pada Senin (22/9). Penandatanganan berita acara serah terima dilakukan oleh Direktur Eksplorasi PHE Rudi Ryacudu kepada Direktur Pengembangan PHE Riyanto Soewarno, disaksikan SVP Eksplorasi Hulu Syamsu Alam dan SVP Development & Technology Hulu Gunung Sardjono Hadi, di Nusantara Room Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Menurut Direktur Utama PHE Ign. Tenny Wibowo menyatakan, pengalihan ini merupakan momen yang spesial untuk aset yang juga spesial, dari SVP Eksplorasi ke fungsi Pengembangan PT PHE. “Saya sebut spesial karena aset ini, Blok Nunukan, relatif baru,” kata Tenny seraya menyebut Nunukan sebagai ‘tiga bersaudara’ bersama Bukat dan Ambalat di wilayah yang sekarang masuk Kalimantan Utara. Di Nunukan, PHE bertindak sebagai operator dan mulai bergabung pada Februari 2013.
Menurut Tenny, hasilnya cukup luar biasa. “Kita mulai pada Februari 2013, dan tidak ada fasilitas apa-apa. Aset yang totally baru, sekarang kita sudah menyiapkan POD (Plan of Development). Saya harap ini POD bagian pertama, yang akan diikuti dengan POD selanjutnya.”
Tenny memberikan apresiasi kepada tim PHE Nunukan dan semua yang terlibat. Namun Tenny mengingatkan, tantangan setelah sukses dengan eksplorasi, maka harus ada pengembalian yang komersial. “Untuk sementara, ini akan beralih ke Development yang akan fokus 1 – 2 tahun ke depan untuk memonetisasi apa yang sudah ditemukan secepat mungkin,” tegas Tenny yang yakin Nunukan akan memiliki peran penting pada 2018 dan selanjutnya.
Sementara SVP Eksplorasi Syamsu Alam juga memberikan apresiasinya kepada tim dari PHE Nunukan atas keberhasilannya. “Dengan keberhasilan itu untuk Pertamina merupakan sesuatu yang berharga karena ada perubahan dari fase blok exploration ke development,” kata Syamsu.
Syamsu menyatakan keberhasilan Nunukan agar menjadi penyemangat bagi aset-aset yang lain untuk berbuat lebih baik lagi. Namun yang menarik, secara spesifik Syamsu menyebutkan bahwa aktivitas Pertamina di Nunukan, Bukat dan Ambalat menjadi bukti kehadiran RI di wilayah-wilayah perbatasan. “Kalau suatu saat ada dispute, kita akan lebih mudah untuk mengklaim bahwa itu adalah bagian dari kita, ” tutur Syamsu.•URIP