Studi Eksplorasi Geologi Jawa Barat Era Paleogen

Studi Eksplorasi Geologi Jawa Barat Era Paleogen

16-PHESUKABUMI - Direktorat Eksplorasi PHE memiliki komitmen untuk melakukan pengembangan, pembinaan dan peningkatan kompetensi pekerja melalui program-program pengembangan keprofesian yang berkelanjutan, sehingga diharapkan para pekerjanya memiliki kapabilitas yang tangguh dan dapat diandalkan untuk menjadikan Pertamina yang jauh lebih baik di masa yang akan datang. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa di dunia industri migas, eksplorasi merupakan back bone bagi produksi migas di masa yang akan datang. Tidak akan ada produksi yang dapat diharapkan dari Pertamina apabila tidak ada temuan-temuan baru yang diperoleh dalam kegiatan eksplorasi.

 

Salah satu potensi eksplorasi yang saat ini sedang hangat didiskusikan untuk segera dieksekusi adalah potensi eksplorasi pada batuan berumur Paleogen di blok ONWJ dan Blok Anggursi.  Hal tersebutlah yang melatarbelakangi  diadakannya kegiatan “Field Work Paleogene Geology of Southwest Java” pada 8-10 Mei 2017 di daerah Sukabumi dan Bayah. Area field work tersebut dipilih karena di lokasi tersebut tersingkap batuan berumur Paleogen di Jawa Barat (Eosen – Oligosen), dimana batuan tersebut hanya terdapat di  daerah selatan Jawa Barat. Field work ini tidak hanya diikuti oleh ekplorasionis dari PHE dan AP PHE, kegiatan ini juga melibatkan ekplorasionis dari PEP yang juga memiliki wilayah kerja di bagian utara Jawa Barat, serta ekplorasionis dari UTC.

 

Objektif dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi Jawa Barat pada masa Paleogen, dengan menganalogikan kondisi batuan berumur Paleogen yang tersingkap di surface Jawa Barat bagian Selatan dengan kondisi sub-surface yang diperkirakan berumur Paleogen di Wilayah Kerja ONWJ, Abar - Anggursi dan PEP yang berada di Jawa Barat bagian utara. Selain itu kegiatan ini juga dilakukan untuk memprediksi potensi keberadaan hidrokarbon di blok-blok tersebut, yaitu dengan cara melakukan observasi pada singkapan Formasi Bayah (berumur Eosen) yang dilakukan pada saat field work, lalu dihubungkan dengan potensi petroleum system yang mungkin berkembang, sehingga diharapkan para eksplorasionis dapat lebih terbuka wawasannya dalam melihat potensi Paleogene Play yang merupakan salah satu “new play potential” di PHE Anggursi serta PHE ONWJ.

 

Selain diikuti oleh para ekplorasionis yang berlatarbelakang G&G, kegiatan ini juga diikuti oleh peserta dengan latar belakang non-G&G, yang tujuannya adalah untuk memperkaya wawasan teman-teman non-G&G mengenai core business di Upstream. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai  salah satu kegiatan training Geology for Non-Geology bagi mereka dengan memberikan gambaran alur kerja geoscientist dalam menginterpretasikan batuan di sub-surface melalui analogi singkapan batuan yang ada di permukaan sebagai salah satu langkah dalam mencari sumberdaya hidrokarbon.

 

Dalam kegiatan tersebut, Rudy Ryacudu selaku Direktur Eksplorasi PHE memberikan encouragement  agar para eksplorasionis dapat lebih “all out” dalam memanfaatkan segala bentuk data dan informasi, untuk “meramunya” sehingga dapat menjadi konsep eksplorasi yang proven  dalam mencari peluang-peluang eksplorasi untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Ia juga menekankan manfaat kegiatan field work ini sebagai media dalam meningkatkan kemampuan analisis para geoscientist muda.•PHE

Share this post