Sumur Eksplorasi Bandar Agung (BDA) – 1 Temukan Kondensat Dalam Batuan Dasar

Sumur Eksplorasi Bandar Agung (BDA) – 1 Temukan Kondensat Dalam Batuan Dasar

Rig _BDA_1Jakarta - Joint Operating Body Pertamina – Talisman Ogan Komering (JOB PTOK) berhasil menemukan cadangan kondensat pada Batuan Dasar Granodiorit melalui pengeboran sumur taruhan (wild cat)  lokasi BDA – 1.  “Keberhasilan penemuan pada batuan dasar ini membuka peluang pencarian migas di luar reservoir konvensional,” tegas Indra Shahab, General Manager JOB PTOK.

 

Lebih lanjut Indra menambahkan, sumur eksplorasi BDA – 1 yang ditajak pada 25 Maret 2014 lalu, secara geografis berada di Desa Merbau, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Pengeboran lokasi ini menggunakan rig RU#14, tipe land rig dengan kekuatan 750 HP milik PT. Radiant Utama. Penajakan sumur ini dilakukan pada 25 Maret 2014 dan mencapai kedalaman akhir di 2010 m selama 28 hari dalam Batuan Dasar Granodiorit. Exploration play concept yang hen­dak dibuktikan pada pengeboran sumur wild cat BDA-1, ini berupa struktur, stratigrafi, dan fracture dalam Batuan Dasar (Basement). Tujuannya, untuk memburu hidrokarbon di area eksplorasi Blok Ogan Komering bagian barat pada Formasi Muara Enim, Air Benakat, Baturaja, Talang Akar, dan Batuan Dasar.

 

Sebanyak 5 interval uji kandungan lapisan (UKL) telah dilakukan sepanjang trayek pengeboran tersebut dengan rincian : UKL -1 selang kedalaman 1892-2010 m pada Batuan Dasar Granodiorit dengan hasil kondensat sebanyak 73 barel per hari, UKL – 2 pada kedalaman  1865-1871 m di Formasi Talang Akar menghasilkan 3,5 juta kaki kubik gas per hari, UKL – 3 interval kedalaman 1842-1848 m pada Formasi Talang Akar dengan hasil 300 ribu kaki kubik gas per hari, UKL – 4 kedalaman 868-874 m dalam Formasi Air Benakat menghasilkan 1,15 juta kaki kubik gas per hari, dan UKL – 5 selang 693-699 m dengan hasil 2,3 juta kaki kubuk gas per hari. “Dengan  kesuksesan pengeboran sumur taruhan ini diharapkan semakin menambah cadangan gas nasional,” imbuh Indra.

 

Status sumur BDA – 1 saat ini, ditinggalkan sementara sebagai sumur gas dan kondensat untuk dievaluasi lebih lanjut baik aspek geologi, geofisika, maupun reservoir guna penentuan strategi pengembangan ke depan.•DIT.HULU

Share this post