Tambun Field: Gedor Kompresor Sewa Setor Effisiensi USD 2.3 Juta

Tambun Field: Gedor Kompresor Sewa Setor Effisiensi USD 2.3 Juta

Tambun _FieldJakarta – Dibalik setiap peristiwa selalu ada hikmah dan kearifan pelajaran yang kita timba. Demikian juga dengan petaka anjloknya harga minyak dunia saat ini, menggiring kita untuk melakukan kaji ulang seluruh proses bisnis dan program yang telah dicanangkan. Maka, management Direktorat Hulu (Dit. Hulu) Pertamina beserta jajaran Anak Perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas dan panas bumi (APH) sejak 2014 lalu, telah merekalkulasi seluruh rencana kerja supaya lebih selektif dalam menggunakan anggaran belanja. “Saat ini tidak ada lagi production at any cost, yang ada adalah cost effectiveness di seluruh lini kegiatan hulu migas dan panasbumi,” demikian tegas Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam dalam berbagai kesempatan.

 

Mengacu pada basis pijak arahan Direktur Hulu di atas, seluruh jajaran pekerja di strata manapun dia berada wajib menyusun program dan tampilan kinerjanya dalam wadah kaidah efisiensi dan efektifitas pengelolaan biaya. Untuk itu berbagai langkah terobosan terus dikembangkan, terutama dalam meningkatkan efektifitas kinerja produksi serta efisiensi pembiayaan, agar mampu bertahan di tengah terpaan krisis harga yang sulit diduga.

 

Sadar akan situasi yang dihadapi, PT. Pertamina EP (PEP) Asset 3 Tambun Field merespon seruan Direktur Hulu dengan melakukan evaluasi rinci dan menyeleksi efektifitas kinerja semua fasilitas produksi, baik milik sendiri maupun punya mitra yang disewa. Berkolaborasi dengan fungsi Upstream Strategic Planning dan Operation Dit. Hulu, management Tambun Filed membentuk kelompok kerja yang diberi nama Proyek Kendali Mutu (PKM) Eforasi yang bertugas melakukan kajian dan analisis,  menyusun rekomendasi, serta monitoring kinerja setiap kompresor yang dioperasikan di PEP Asset 3 Tambun Field. “Awalnya Tambun Field memiliki 11 kompresor gas di Stasiun Pengumpul (SP) Tambun dan Pondok Tengah 1. Tujuh di antaranya adalah milik sendiri, sementara sisanya dengan kapasitas masing-masing sebesar 5 Juta kaki kubik perhari (MMSCFD) merupakan kompresor sewa,” demikian ungkap Abdullah, Field Manager Tambun (21/9).

 

Lebih jauh Abdullah menjelaskan, setelah PKM Eforasi melakukan kajian upaya optimalisasi kompresor gas eksisting, ternyata total kapasitas terpasang dari kesebelas unit kompresor yang dioperasikan di kedua SP dalam wilayah kerja PEP Asset 3, Tambun Filed mencapai 41.50 MMSCFD. Di sisi lain, total produksi  gas Tambun Filed saat ini adalah 30.57 MMSCFD. Fakta itu menunjukkan bahwa Tambun Field memiliki kelebihan kapasitas kompresor. Hal ini, berdampak pada tingginya biaya penyaluran gas dan biaya operasional penggunaan bahan bakar. Di samping itu, kelebihan jumlah kompresor akan meningkatkan derajat kebisingan yang berpotensi mengundang protes dari masyarakat sekitar.

 

Berdasarkan kenyataan analisis tersebut, engineer Tambun Field dibantu oleh Fungsi USPOE Dit. Hulu melakukan penyesuaian sekaligus pembenahan data log sheet operasi kompresor eksisting melalui kajian komprehensif mengenai optimalisasi operasional kompresor pada Oktober 2014 s/d Agustus 2015. “Kami mengkaji dan menguji dengan tujuan untuk mengoptimalisasikan 7 kompresor eksisting milik sendiri. Selanjutnya melakukan performance testing. Kemudian seluruh data yang ada dicatat  karena selama ini data dimaksud belum dimiliki,  serta mengevaluasi data log sheet,” kata Abdullah.

 

Menurut Abdullah, dari hasil uji performance kompresor terbukti kinerja kompresor eksisting milik Tambun Field bisa dioptimalkan hingga 80 persen. Artinya, empat unit kompresor berstatus kontrak sewa milik mitra harus putus segera, alias tidak perlu diperpanjang lagi. “Dengan dilakukan terminasi kontrak sewa empat kompresor tersebut, kami berhasil menekan biaya produksi hingga USD 2,3 Juta  per tahun,” imbuh Abdullah mewartakan kinerja jajarannya.

 

Selanjutnya, capaian PEP Aset 3 Tambun Filed tersebut, diaplikasikan ke seluruh lapangan PEP sebagai standar prosedur kegiatan operasional perusahaan dalam optimalisasi penggunaan kompresor yang efektif dan efisien, sesuai hasil kajian komprehensif antara proyeksi produksi gas dengan total kapasitas terpasang.•DIT.HULU

Share this post