BOYOLALI – Bertempat di Terminal BBM Boyolali, Selasa 27 Desember 2016, Pertamina secara perdana mengoperasikan Fasilitas New Gantry System (NGS) yang pertama di wilayah Jawa Bagian Tengah. Peresmian tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar.
Muchamad Iskandar menyampaikan, TBBM Boyolali merupakan lokasi ke delapan dalam pengoperasian NGS, setelah sebelumnya diterapkan di lokasi- lokasi seperti TBBM Jakarta, Medan, Tanjung Gerem, dan Palembang. Menurutnya dengan New Gantry System tersebut, TBBM Boyolali dapat beroperasi dengan sistem kontrol otomasi terpadu. Mulai dari kegiatan penerimaan, penimbunan hingga penyaluran BBM. Hal tersebut tentunya menciptakan rantai operasional penyaluran produk yang lebih efisien dan akurat.
Dengan NGS, waktu yang dibutuhkan oleh satu mobil tangki dalam mengisi muatan penuh adalah sekitar 10 menit. Atau jauh lebih singkat jika dibandingkan sistem sebelumnya, yakni sekitar 30 menit. Proses pengisian sebelumnya masih semi manual dan mobil tangki harus berputar jika akan mengisi BBM dengan jenis lainnya. Namun dengan sistem ini, pengisian dapat dilakukan di satu bay yang sama.
“Fasilitas New Gantry Sistem merupakan sistem control otomasi pengisian mobil tangki dengan teknologi modern. Multi produk secara simultan. Sehingga, menciptakan pelayanan lebih cepat, lebih baik, dengan tetap mengedepankan aspek ketepatan kuantitas dan kualitas BBM,” tambahnya.
Ditemui pada kesempatan yang sama, GM MOR IV Kusnendar mengatakan, sistem control terminal ini dibangun sejak Juni dan selesai Desember 2016. Pada 9 Desember 2016 telah dilakukan performance test diikuti uji coba seluruh system pada hari berikutnya.
“Terminal BBM Boyolali melayani operasi penyaluran BBM di Jawa Bagian Tengah. Seperti wilayah eks Karesidenan Surakarta, Salatiga, hingga wilayah Jawa Timur, yakni Pacitan, Ngawi, dan Magetan, termasuk juga melayani pelanggan industri. Dengan adanya NGS ini, tentunya profesionalisme dalam penyaluran produk dapat semakin terjaga,” terang Kusnendar.
Sementara itu, Plt Assisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Dadang Somantri sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pertamina. Dengan terobosan tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan di daerah dan menjaga pasokan BBM agar lebih lancar.
“Dengan terobosan ini kita harapkan tidak akan terjadi lagi kekosongan pasokan di SPBU maupun industri. Sehingga dapat mendorong perekonomian daerah, khususnya Jawa Tengah,” tandasnya.•MOR IV