LHOKSEUMAWE – Pada masa transisi new normal, Perta Arun Gas (PAG) menerima kunjungan kerja Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) H.M Ridwan Hisyam, H. Anwar Idris, didampingi oleh Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa. Kedatangannya kali ini dalam rangka meninjau fasilitas Perta Arun Gas dan Aset Pertagas serta Pertagas Niaga di Lhokseumawe, pada Senin, 29 Juni 2020.
Kunjungan tersebut disambut oleh Technical & Operation Director Pertagas Rosa Permata Sari dan Technical and Operation Director PAG Dody Noza, serta Direktur Keuangan & Umum Pertagas Niaga Aminuddin.
Pada kesempatan itu, Rosa mengatakan, “Terima kasih kepada Komisi VII DPR RI dan BPH Migas yang berkenan hadir untuk meninjau fasilitas atau aset Pertagas serta Anak Perusahaannya.”
Dalam keadaan new normal, lanjut Rosa, kami tetap menjalankan kegiatan operasi. "Tentuya hal itu untuk menjalankan roda perekonomian dan membangun ketahanan energi nasional," ucap Rosa.
Dirinya juga menyampaikan bahwa selama pandemi, para pekerja PAG di plant site tetap bekerja penuh, hal itu untuk memastikan operasional dan pasokan gas ke Aceh dan Sumatera Utara tetap berjalan dengan baik.
Selanjutnya, Dody memaparkan keseluruhan bisnis PAG dan fasilitas - fasilitasnya yang merupakan eks Kilang Arun.
“Fasilitas yang disewa PAG dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) tersebut antara lain lima unit tanki liquefied natural gas (LNG) kapasitas total 636.000 m3, satu unit LNG Jetty berkapasitas 80,000 Deadweight tonnage (DWT), 6 unit pembangkit listrik dengan kapasitas output 220 Mega watt (MW), serta sebagian area perkantoran dan perumahan,” papar Dody.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengatakan, “Kami terus berupaya agar pipa Arun Belawan dapat dimanfaatkan secara optimal bersamaan dengan industri - industri lainnya.”
Sementara itu, Ridwan mengharapkan dalam kondisi new normal saat ini kegiatan tetap dilakukan agar perekonomi tetap berjalan. “Semuanya harus tetap beroperasi, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, dirinya mengatakan bahwa Aceh mampu menjadi kawasan industri berbasis gas.
“Untuk percepatan perlu dilakukan perbaikan terhadap fasilitasnya, agar dapat berjalan dengan maksimal,” terang Ridwan.
Rangkaian kunjungan dilakukan sampai pada peninjauan Pelabuhan Blang Lancang, Gas Open Rack Vaporizer (ORV), Filling Station, dan lokasi metering Pipa Arun-Belawan.
Untuk diketahui, sebelum berlangsungnya kunjungan tersebut fungsi Health Safety Environment (HSE) PAG telah melakukan medical clearance dengan pemeriksaan standar COVID-19. *PAG/HM