JAKARTA - Direksi mengajak seluruh insan Pertamina untuk terus memacu kinerja perusahaan agar target RKAP 2015 dapat tercapai. Hal tersebut disampaikan dalam acara VP & SVP Meeting Forum, di Lantai M Gedung Utama, Senin (14/9). Selain dihadiri Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, hadir pula Direktur Hulu Syamsu Alam, Direktur EBT Yenni Andayani, Direktur Keuangan Arief Budiman, dan Direktur SDM & Umum Dwi Wahyu Daryoto. Hadir dalam acara tersebut jajaran SVP dan VP dari berbagai direktorat, dan pimpinan Anak Perusahaan (AP).
Dwi Soetjipto kembali menekankan lima prioritas strategis yang harus dimaksimalkan implementasinya, seperti efisiensi di semua lini. Hal senada disampaikan oleh Direktur Keuangan Arief Budiman.
Menurut Arief, kinerja keuangan Pertamina sampai bulan Agustus 2015, dari sisi pendapatan (revenue), sekitar USD 28-29 miliar. “Kita masih punya 100 hari menuju Laba USD 1,7 miliar. Memang cukup berat, tetapi kita harus berupaya menuju ke arah tersebut,” tandas Arief.
Di tempat yang sama, Direktur Hulu Syamsu Alam juga memaparkan gambaran rencana kerja Pertamina jika nanti menguasai WK Blok Mahakam di akhir tahun 2017. Salah satu persiapan Pertamina untuk masuk ke Mahakam adalah dengan merekrut mantan eksekutif Total yang sudah memahami seluk beluk blok Mahakam.
Syamsu memberikan pemaparan teknis, ia meyakinkan bahwa Mahakam adalah blok yang pantas diperjuangkan. “Dari direksi-direksi sebelumnya sampai sekarang, kita konsisten ingin mengelola blok ini,” tegas Syamsu. Ia berharap transisi dari Total ke Pertamina setelah tahun 2017 akan berjalan dengan smooth.
Sementara Direktur SDM & Umum Dwi Wahyu Daryoto berbicara tentang hasil survey Theme-O-Meter. Ia mengucapkan terima kasih kepada para leaders, karena berhasil mencapai sekitar 80% atau 13. 500 pekerja yang mengisi survei. “Saya kira ini hasil yang cukup bagus, karena tidak mudah untuk mencapai 80%,” kata Dwi Wahyu. “Di tempat lain, maksimum hanya sekitar 65 sampai 70%. “
Tentang hasil survei, Dwi Wahyu juga memuji karena trend-nya yang bagus, yaitu mencapai 84,6%, sementara target tahun 2015 ini sebenarnya adalah 81,8%.
Dwi Wahyu Daryoto pun berbicara perihal efisien di semua lini sebagai salah satu dari 5 stratetgi prioritas perusahaan. “Ternyata 62% dari pekerja menjawab bahwa efisiensi di semua lini harus menjadi fokus utama di tahun 2015 ini,” lanjutnya seraya menyebutkan 10 area efisiensi.
Ia berharap agar para pimpinan setingkat SVP dan VP bisa menjadi sponsor dari perubahan. Tidak cukup dengan hanya mengagungkan 6C, namun tidak disertai tindakan sebagai teladan. “Itu hanya sebatas tataran normative values saja,” ujarnya.•URIP