JAKARTA – Ajang The 40th Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition tahun 2016 baru saja usai. Perhelatan yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 25 – 27 Mei 2016 ini mengangkat tema “Shifting Paradigms in Indonesia, Supplying Energy in the New Reality”.
Acara tahunan tersebut dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution, dan turut dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmadja Puja dan berbagai stakeholders di industri migas lainnya. Kegiatan diisi dengan 158 pameran booth perusahaan, paper competition, tiga plenary session serta satu special session yang secara keseluruhan mampu menarik 1.872 delegasi dari puluhan negara.
Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution dalam sambutannya mengatakan, walau sedang lesu, sektor migas masih berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Menurutnya, perlu ada pengembangan dan training peningkatan kompetensi SDM disamping dukungan dari pemerintah berupa insentif, penyederhanaan perizinan, dan kebijakan yang sedang diupayakan oleh pemerintah saat ini.
“Saya percaya dengan bersama-sama, dan pengembangan SDM, juga pemilihan prioritas sektor yang akan dipilih pemerintah, maka sektor migas ini akan bisa kita sempurnakan pada tahun ini juga. Karena kita juga tidak punya waktu untuk menunda hal ini untuk tahun depan,” ucap Darmin.
Sementara, Menteri ESDM Sudirman Said menekankan pentingnya sinergi antar stakeholders migas untuk mencari solusi bersama dalam forum ini, mengingat baru-baru ini Komite Eksplorasi Nasional (KEN) menemukan cadangan proven reserve migas di Indonesia secara aktual mencapai angka 21,3 miliar barrel (oil equivalent). Secara tidak langsung, ini telah mengubah paradigma lama yang selalu menggunakan angka 5,2 miliar barel sebagai proven reserve migas Indonesia.
“Komite Eksplorasi Nasional (KEN) yang dipimpin Andang Bachtiar dan diawaki oleh kalangan industri, pemerintah, dan praktisi, menemukan horizon baru yang bisa mencapai 21,3 miliar barel. Sesuatu yang perlu dikaji secara mendalam, namun paling tidak kita sekarang punya pipeline baru yang harus menjadikan kita untuk terus bahu membahu, membuktikan ini, kemudian mengusahakannya sebagai sumber daya baru di Indonesia,” ucap Sudirman Said.
Selain itu, pihaknya terus berupaya dalam meningkatkan gairah industri hulu migas melalui upaya pencarian investor bagi blok-blok yang ada di Indonesia, termasuk di antaranya melalui pengurangan perizinan yang diharapkan mampu menarik minat investor baik dari dalam maupun luar negeri.
“Banyak sekali usaha yang dilakukan selama setahun terakhir ini untuk menata governance, menata kepastian, dan mempermudah industri ini. Memangkas 60% perizinan itu saya kira bukan perkara yang mudah. Saya bersyukur seluruh jajaran di ESDM mendukung kebijakan ini, dan kami di migas terutama dengan SKK migas terus berusaha supaya hingga akhir tahun ini tidak ada lebih dari 20 perizinan,” ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto juga turut mengajak para stakeholders dalam sektor migas untuk bahu membahu bersinergi guna menciptakan efisiensi dan peningkatan produktivitas baik di hulu dan hillir migas.
Hal senada disampaikan President IPA Christina Verchere. “Semoga dengan berkumpulnya para pemangku kepentingan dan pengusaha migas selama tiga hari mampu menciptakan solusi dan rekomendasi bagi kondisi migas saat ini. Kami akan terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam mengembangkan sektor migas yang lebih baik di Indonesia,” ujarnya.
Christina Verchere menambahkan, ini saatnya semua pihak saling membantu, bersinergi, mencari solusi. Ini waktunya berubah. “Saya sangat berharap ke depan ada peraturan yang lebih fleksibel untuk mendukung investasi masuk ke Indonesia,” ucap Christina.
Sementara, Direktur Jenderal Migas Kementrian ESDM IGN Wiratmadja Puja, mengapresiasi keberhasilan IPA Convention & Exhibition mampu mengundang 21.500 pengunjung selama pelaksanaannya.
Ia mengatakan, pemerintah akan mendorong investasi melalui terobosan atau kebijakan yang dapat meningkatkan kapabilitas nasional dalam menggerakkan sektor migas, dengan tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. “Kita harapkan sinergi antara Pemerintah dengan IPA dan perusahaan migas dapat berlangsung secara berkesinambungan untuk menyelesaikan permasalahan, baik di sektor eksplorasi, modernisasi, komersialisasi dan proses lainnya untuk menggairahkan industri migas Indonesia,” ujarnya.
The 40th IPA Convex 2016 ditutup oleh Dirjen Migas IGN Wiratmadja Puja serta diisi dengan pengumuman penawaran wilayah kerja (WK) migas putaran I tahun 2016 oleh Direktur Pembinaan Usaha Hulu migas Dr.Ir. Djoko Siswanto MBA, pengumuman pemenang lomba booth dan paper IPA, pada Jumat (27/5).•Starfy