JAKARTA – Pertamina kembali mengadakan Media Briefing untuk menyampaikan kinerja dan pencapaian tahun 2016 kepada awak media. Pemaparan yang disampaikan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro diselenggarakan di Hongkong Café, pada Senin (13/2).
Wianda menjelaskan, saat ini rata-rata kebutuhan BBM sebesar 1,6 juta bph, sementara kapasitas produksi hanya sekitar 800 ribu bph.
Untuk upgrading kilang saat ini sedang dalam proses adalah pengembangan kilang Cilacap yang bermitra dengan Saudi Aramco ditargetkan rampung pada 2021. “Kuartal 3 tahun ini ditargetkan bisa groundbreaking,” tambahnya.
Sedangkan pengembangan kilang Balikpapan yang dilakukan Pertamina secara mandiri dan kilang Balongan yang bersiap untuk melakukan pemilihan mitra juga ditargetkan rampung pada 2020.
Selain itu, proyek Refinery Development Master Plan/RDMP), Pertamina dan Rosneft mengembangkan National Gross Root Refinery Tuban. Saat ini proses pembangunan tengah menunggu selesainya rekomendasi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan ditargetkan bisa memulai groundbreaking pada kuartal empat tahun ini.
Menurutnya, untuk kilang baru lainnya, yakni kilang Bontang, Pertamina akan segera melakukan seleksi partner. Langkah tersebut diambil setelah pemerintah mengubah skema pembangunan kilang dari KPBU menjadi penugasan kepada Pertamina. Pembangunan kilang Bontang diyakini akan lebih cepat karena beberapa fasilitas sudah tersedia.
Optimistis Pertamina untuk tidak melakukan impor juga berdasarkan pertumbuhan berbagai inovasi dalam Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dilakukan. Pertamina tidak hanya fokus dalam pengembangan EBT untuk tenaga listrik akan tetapi juga bahan bakar. Apalagi potensi pertumbuhan moda transportasi berbahan bakar EBT ke depannya juga besar sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah.
“Pertamina juga ada EBT tidak hanya fokus ke power tapi juga transportasi ada biogas, biomassa karena itu kita cukup yakin dan optimistis bisa tidak impor,” tukas Wianda.
Selain menargetkan tidak melakukan impor sebagai upaya mencapai ketahanan energi Pertamina juga menargetkan bisa mengembangkan bisnisnya di dunia internasional saat berbagai proyek upgrading selesai. “Produksi kilang nantinya bisa kita ekspor sebagai bagian dari international player,” tandas Wianda.•HARI