Tidak Lagi Impor BBM Mulai 2023, Pertamina Tuntaskan Proyek Kilang

Tidak Lagi Impor BBM Mulai 2023, Pertamina Tuntaskan Proyek Kilang

5-mediabriefinghariJAKARTA – Pertamina kembali mengadakan Media Briefing  untuk menyampaikan kinerja dan pencapaian tahun 2016 kepada awak media. Pemaparan yang disampaikan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro  dise­lenggarakan di Hongkong Café, pada Senin (13/2).

 

Wianda menjelaskan, saat ini rata-rata kebutuhan BBM sebesar 1,6 juta bph, sementara kapasitas produksi hanya sekitar 800 ribu bph.

 

Untuk upgrading kilang saat ini sedang dalam proses adalah pengembangan kilang Cilacap yang bermitra dengan Saudi Aramco ditargetkan rampung pada 2021. “Kuartal 3 tahun ini ditargetkan bisa groundbreaking,” tambahnya.

 

Sedangkan pengem­bangan kilang Balikpapan yang dilakukan Pertamina se­cara mandiri dan kilang Ba­longan yang bersiap untuk melakukan pemilihan mitra juga ditargetkan rampung pa­da 2020.

 

Selain itu, proyek Re­finery Development Master Plan/RDMP), Pertamina dan Rosneft mengem­bangkan National Gross Root Refinery Tuban. Saat ini proses pembangunan tengah menunggu selesainya rekomendasi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan ditargetkan bisa memulai groundbreaking pada kuartal empat tahun ini.

 

Menurutnya, untuk kilang baru lainnya, yakni kilang Bontang, Pertamina akan segera melakukan seleksi partner. Langkah tersebut diambil setelah pemerintah mengubah skema pem­ba­ngunan kilang dari KPBU menjadi penugasan kepada Pertamina. Pembangunan kilang Bontang diyakini akan lebih cepat karena beberapa fasilitas sudah tersedia.

 

Optimistis Pertamina un­tuk tidak melakukan im­por juga berdasarkan per­tumbuhan berbagai inovasi dalam Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dilakukan. Per­tamina tidak hanya fokus da­lam pengembangan EBT untuk tenaga listrik akan tetapi juga bahan bakar. Apalagi potensi pertumbuhan moda transportasi berbahan bakar EBT ke depannya juga besar sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah.

 

“Pertamina juga ada EBT tidak hanya fokus ke power tapi juga transportasi ada biogas, biomassa karena itu kita cukup yakin dan op­timistis bisa tidak impor,” tukas Wianda.

 

Selain menargetkan tidak melakukan impor se­bagai upaya mencapai ke­tahanan energi Pertamina juga menargetkan bisa mengembangkan bisnisnya di dunia internasional saat berbagai proyek upgrading selesai. “Produksi kilang nantinya bisa kita ekspor sebagai bagian dari inter­national player,” tandas Wianda.•HARI

Share this post