Aceh - Sejak pengambilalihan 100% interest atas dua Wilayah Kerja (WK) Blok B dan Blok NSO (offshore) dari ExxonMobil pada 1 Oktober 2015, PHE NSB & PHE NSO, sebagai operator yang baru terus melakukan beberapa inisiatif guna mencapai target jangka pendek, menengah dan panjang bagi kelangsungan beroperasinya kedua aset tersebut secara menguntungkan, serta mempertahankan dan meningkatkan value dari aset, antara lain dengan semboyan “securing the future”, yaitu melalui usaha eskplorasi hidrokarbon di kedua WK.
Studi G&G (Geologi dan Geofisika) dipakai dalam usaha eksplorasi untuk mencari potensi cadangan hidrokarbon baru yang kemungkinan besar masih terdapat pada kedua WK ini, dan dipakai pula untuk evaluasi dan re-asssessment struktur-struktur discovery (2C) yang belum dikembangkan.
Melalui usaha Eksplorasi, diharapkan masih akan dapat ditemukan cadangan-cadangan hidrokarbon baru, baik pada play-play existing maupun pada play Eksplorasi baru, antara lain pada reservoir-reservoir yang terletak lebih dalam (deeper) di bawah reservoir Arun Limestone di WK Blok B, seperti Fractured reservoirs dari Belumai limestone, Bruksah/ Parapat clastics, dan Basement, serta play Keutapang clastics dan Fractured Tampur Dolomite di wilayah Blok NSO offshore.
Selama lima hari, 17-21 Oktober 2016 yang lalu tim G&G dari Subsurface PHE NSB & NSO melakukan “blusukan” ke beberapa lokasi di pedalaman Aceh untuk mencari dan mengambil contoh (sampel) batuan dari Formasi Keutapang dan Formasi Baong yang akan digunakan dalam Studi G&G Pore Pressure Regional. Contoh batuan tersebut nantinya akan dianalisa untuk mendapatkan property rock-mechanics-nya. Dari hasil studi tersebut diharapkan dapat menunjukkan daerah dan zona kedalaman yang terdapat anomaly pada pore pressure yang berkaitan dengan penyebaran fluida dan mekanisme terperangkapnya fluida pada reservoir-reservoir yang berpotensi mengandung hidrokarbon.
Pencarian dan pengambilan sampel formasi Baong dan Keutapang dilakukan di tiga lokasi yang tersebar di Wilayah Kabupaten Bireun dan Kabupaten Aceh Timur, tepatnya di daerah Bireun, Peudada dan Kuala Simpang, yang diharapkan terdapat lokasi singkapan permukaan (outcrops) dari kedua formasi batuan yang dicari.
Kegiatan pekerjaan geologi lapangan diawali dari Point-A Field Office yang berlokasi tepat di atas struktur lapangan gas Arun yang dijadikan sebagai base untuk kegiatan hari ke-1 s/d ke-3 yaitu di lokasi sekitar Bireun dan Peudada.
Kegiatan hari ke-4 & -5 dilakukan di sekitar Kuala Simpang, Kab. Aceh Timur yang berlokasi di perbatasan antara Aceh dan Propinsi Sumatera Utara, atau sekitar 4 jam perjalanan dari Point-A.
Seluruh pekerjaan lapangan berjalan dengan lancar, aman dan baik sesuai dengan perencanaan, dan Tim G&G berhasil memperoleh sampel batuan yang diperlukan, yang terdiri dari 2 sampel Baong shales, 1 sampel Keutapang sands, dan 1 sampel Keutapang shales. Seluruh sampel telah dikirim ke PUDC (Pertamina Upstream Data Center) untuk di katalog terlebih dahulu sebelum dikirim untuk analisa lab.•PHE