BUNYU - Tim Kemenkopolhukam melakukan kunjungan ke Pertamina EP Bunyu Field Kamis (28/8). Tim yang dipimpin oleh Marsekal Pertama TNI Suwandi Meiharja beserta rombongan berencana melakukan koordinasi dengan manajamen Pertamina EP Bunyu Field terkait dengan pengumpulan data dan informasi serta pemantauan tentang implementasi pengamanan objek vital nasional di Bunyu sebagai bahan masukan dalam menyusun revisi Keppres RI Nomor 63 Tahun 2004 terkait Obyek Vital Nasional.
Tim Kemenkopolhukam didampingi Komandan Satuan Radar Tarakan Afjo Herman, Komandan Satuan Polisi Militer Lanud Tarakan Fari S. Nur Yudha, Muspida Bunyu beserta tokoh adat setempat.
Koordinasi antara manajemen Pertamina EP Bunyu Field dan Tim Kemenkopolhukam dilaksanakan di gedung Nibung Patra. “Pulau Bunyu dijadikan sasaran kunjungan karena lokasinya yang sangat berdekatan dengan perbatasan. Oleh karena itu potensi ancaman yang bisa terjadi pada Pertamina EP sangat besar,’’ ujar Suwandi.
Ditambahkannya bahwa produksi minyak dari Pertamina EP Bunyu Field mencapai kisaran 6.600 BOPD. Jumlah ini mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap cadangan energi nasional Indonesia. Oleh sebab itu, sudah selayaknya pulau Bunyu mendapat pengamanan yang lebih ketat mengingat isu paham-paham ekstrim yang belakangan ini mulai marak bermunculan di seluruh dunia yang disinyalir tanpa diketahui bisa masuk ke pulau Bunyu.
Acara kunjungan diakhiri dengan peninjauan bersama ke Early Production Facility, Stasiun Pengumpul Utama, Terminal, Bandara serta Internal Security milik Pertamina EP Bunyu Field.•WHY/BNY