JAKARTA -- Untuk memastikan pasokan BBM dan LPG serta kesiapan tim Satgas RAFI 2019 jelang arus balik pada akhir pekan ini, Direksi Pertamina yang diwakili oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang melakukan video conference dengan General Manager Marketing Operation Region I hingga VIII di Ruang Puskodal, Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, pada Jumat (7/6/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Tallulembang yang didampingi Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mendapatkan penjelasan dari masing-masing unit pemasaran.
Usai mendengarkan pemaparan, ia berpesan kepada seluruh GM MOR untuk selalu memperhatikan aspek safety dalam pendistribusian BBM dan LPG agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Tallulembang juga mengucapkan terima kasih atas komitmen seluruh tim Satgas selama Ramadan dan Idul Fitri 2019.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja tim Satgas RAFI yang dengan penuh totalitas menjalankan tugas sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan Lebaran dengan lancar. Tetap jaga kondisi agar tetap bugar menjalankan tugas," ungkapnya.
Sementara, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan, Pertamina telah membentuk Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) sejak 21 Mei untuk BBM yang bekerja 24 jam untuk memastikan keamanan stok dan suplai BBM, sehingga mendukung kelancaran mudik dan arus balik dengan tenang dan nyaman bersama keluarga.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pertamina sangat siap melayani kebutuhan energi bagi masyarakat pada momentum arus mudik dan arus balik. sejumlah layanan tambahan untuk mendukung kelancaran telah dikerahkan seperti layanan motor kemasan, kiosk Pertamina Siaga dan Rumah Pertamina Siaga," katanya.
Selama Satgas RAFI 2019 hingga kini, Pertamina keamanan pasokan stok seluruh produk BBM pada level aman diatas lebih dari 21 hari hingga 84 hari.
Berdasarkan pantauan penyaluran BBM pada masa Satgas Rafi 2019, konsumsi tertinggi terjadi H-1 Idul Fitri, Selasa (4/6) kemarin. Penyaluran Gasoline pada hari tersebut meningkat 36% hingga 127ribu kilo liter (KL), dibandingkan kondisi rata-rata normal sebesar 93ribu KL per hari.
Hingga saat ini realisasi rata-rata konsumsi Gasoline pada masa Satgas mengalami kenaikan 10% dibandingkan rata-rata harian normal.
"Tingginya jumlah pemudik yang menggunakan jalur darat, berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan BBM terutama di wilayah mudik. Sebagai contoh peningkatan konsumsi sangat signifikan terjadi pada SPBU di jalur tol Trans Jawa yang mengalami kenaikan lebih dari 58% atau 638 KL per hari dibandingkan rata-rata normal. Namun, hal ini sudah diantisipasi oleh Pertamina dengan melakukan penambahan titik-titik layanan BBM serta layanan tambahan," ujar Fajriyah.
Fajriyah menambahkan sama dengan arus mudik, untuk antisipasi arus balik stock bahan bakar berkualitas di SPBU maupun layanan tambahan Pertamina berada di atas rata-rata normal. “Stock bahan bakar kami sediakan diatas kebutuhan”, jelasnya.
“Kami mengimbau kepada seluruh pengendara untuk mengisi full tank dulu di SPBU wilayah keberangkatan, kemudian segera mengisi penuh jika kondisi tangki sudah terpakai setengah,” tutupnya.*PTM/NTO