Tingkatkan Pasar Aspal, VP Petrochemical Trading Tinjau Aspalt Plant RU III

Tingkatkan Pasar Aspal, VP Petrochemical Trading Tinjau Aspalt Plant RU III

16-RU3-Tingkatkan Pasar Aspal , VP Petrochemical Trading Tinjau Aspal Plant RU III (2)Plaju - Bertempat di Con­­ference Room, GM RU III, Mahendrata Sudibja didampingi Engineering & Development Manager, Dian­doro Arifian dan Production Manager, Hendri Agustian menerima kunjungan VP Petro­chemical Trading, Supriyanto beserta rom­bongan, pada (10/2). Kun­jungan dimaksudkan untuk mengetahui potensi fasilitas produk aspal dan kualitas pro­duk polytam guna meng­hidupkan kembali aspalt plant di RU III.

 

Mahendrata menjelaskan, beberapa tahun lalu aspalt plant di RU III dioperasikan oleh PT. KAS yang saat ini tidak beroperasi lagi. Namun, untuk fasilitas seperti timbangan dan fasilitas penunjang lainnya masih ada. Sedangkan unit Polypropelene, selama ini berjalan dengan baik wa­laupun masih terdapat kendala dalam peng­ang­kutan. “Namun peluang pa­sar dan potensi nilai tam­bahnya masih cukup tinggi,” paparnya.

 

Sementara Supriyanto menjelaskan, kunjungannya ke RU III dimaksudkan untuk berkordinasi dan meninjau sarana serta fasilitas RU III untuk pengembangan ja­ringan distribusi aspal di wilayah Sumatera sehingga dapat meningkatkan pasar aspal Pertamina di dalam negeri.  Termasuk program pe­ningkatan kualitas produk Polytam dari RU III.

 

“Potensi pasar aspal di Sumatera saat ini sekitar 300 ribu metrik ton (Mton) atu 25% dari potensi pasar di Indonesia yang mencapai 1,3 juta Mton. Kalau kita lihat market share produk aspal di Sumatera, 91% masih  dikuasai oleh kom­petitor. Karenanya, ada ke­inginan besar manajemen un­tuk  mengubah posisi mar­ket share ini menjadi 70% un­tuk Pertamina,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut Supriyanto menjelaskan, saat ini di Sumatera Selatan potensi pasar aspal cukup tinggi yakni mencapai 49 ribu Mton dan jika kemudian ditambah dari Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung bisa mencapai 100 ribu Mton. Menurutnya, peningkatan posisi market share aspal Pertamina dapat dilakukan karena Pertamina mempunyai fasilitas pabrik aspal di Cilacap dengan kapasitas produksi 600 hingga 700 Mton dan baru hanya terutilisasi 300 Mton.

 

Dengan potensi pasar yang besar tersebut, lanjutnya, proses mengambil alih pasar ini tidak sulit asalkan ada dua case factor yang ha­rus dipenuhi. Yaitu, aspal men­jadi barang komoditi, sehingga mau tidak mau harga harus bersaing. Serta tersedianya infrastruktur terminal aspal curah.

 

“Di wilayah Sumatera, ham­pir semua infrastruktur dikuasai oleh kompetitor. Jadi sangat reasonable kalau kita hanya punya 9%,” pungkas Supriyanto.

 

Karenanya di akhir pa­parannya, Supriyanto me­minta bantuan dan dukungan dari RU III agar dapat memiliki terminal aspal curah yang nantinya dapat difungsikan sebagai basis Pertamina dalam memasarkan produk aspal di wilayah Sumatera Bagian Selatan sehingga dapat meningkatkan pasar aspal Pertamina di dalam negeri.

 

Menutup kunjungannya, Supriyanto beserta rom­bongan meninjau aspalt plant sekaligus gudang-gudang produk Polytam RU III.•RU III

Share this post