JAKARTA – Dalam upaya meningkatkan performa Kilang Balongan, PT Pertamina (Persero) resmi menggandeng konsorsium PT. Rekayasa Industri (Rekind) – Intermoor PTE Ltd. dalam proyek Engineering, Procurement, Construction, Installation, and Commisioning (EPCIC) Subsea Pipeline (SPL) and Single Point Mooring (SPM) dan Flushing system Facilities untuk kilang Rifinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi dan Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Jobi Triananda Hasjim dan disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, di Jakarta, pada (10/10).
Proyek ini bertujuan untuk menggantikan dan meningkatkan fasilitas loading dan unloading SPM yang berkapasitas 150.000 Deadweight Tonnage (DWT) dan jaringan offshore pipeline Pertamina. Fasilitas SPM dan jaringan offshore pipeline yang baru nanti mempunyai kapasitas 165.000 DWT, jaringan ganda 32, offshore pipeline, onshore pipeline, dan fasilitas flushing system. Fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan kinerja operasional loading dan unloading.
Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi, mengungkapkan, proyek ini sangat penting dalam mendukung upayanya meningkatkan keandalan operasional Kilang Balongan, karena jaringan pipa yang ada sudah tua, sehingga dibutuhkan peremajaan guna meningkatkan kinerja kilang tersebut, sekaligus mempersiapkan program RDMP.
“Dengan umur yang sudah mencapai 42 tahun, infrastruktur ini dilihat dari sisi operasional masih bagus, namun harus diganti baru dan modern karena distinasi RDMP. Apalagi kapasitas kilang yang akan meningkat dari 125 ribu barel menjadi 300 ribu barel,” kata Hardadi usai penandatanganan.
Proyek tersebut ditargetkan tuntas dalam 23 bulan ini terhitung dari tanda tangan kontrak. Sehingga pada tahun 2018 bisa langsung digunakan. Terpilihnya Rekind dan konsorsium sebagai pelaksana proyek ini sekaligus dapat mengukuhkan sinergi BUMN yang dapat memberikan manfaat yang optimal untuk negara.
“Kami mengharapkan proyek ini dapat dilaksanakan konsorsium dengan baik, tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat kualitas, sehingga dapat mendukung keandalan kilang RU VI Balongan,” tegas Hardadi.
Sementara itu, Jobi Triananda Hasjim menyampaikan, pihaknya akan melaksanakan proyek tersebut dengan maksimal sehingga bisa digunakan sesuai waktu yang telah ditentukan Pertamina.Rekind sebagai pemimpin konsorsium akan bersinergi dengan seluruh stakeholder dalam membangun dan menyelesaikan proyek SPL dan SPM kilang Balongan.
“Kami akan menyelesaikan proyek ini dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan dan permintaan Pertamina.Pembangunan proyek di industri offshore dan onshore merupakan salah satu keahlian dan kompetensi utama yang Rekind miliki. Apalagi ini merupakan proyek cepat, karena panjangnya hanya 17 km. Kami yakin, semua berjalan dengan lancar,” ujar Jobi.•HARI