Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Pertamina Kembangkan Formula untuk EOR

Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Pertamina Kembangkan Formula untuk EOR

20-MEDIA GATHERING DIT HULU DI CIREBON (TRISNO)4PT Pertamina (Persero) telah berhasil mengembangkan teknologi aplikasi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang dikelola oleh Pertamina Upstream Technology Center (UTC).

CIREBON - Beberapa tek­nologi EOR yang telah dikembangkan saat ini di Pertamina, antara lain Pengu­jian Viskositas La­pangan Bantayan,  For­mulasi Surfaktan SLS un­tuk Lapangan Rantau, Pre Feasibility Study CO2 EOR Lapangan Sukowati dan Lapangan Tambun, Pre Feasibility Study Steamflood Lapangan Batang, Imple­mentasi software EOR pre­dictive modeling dan penga­daan Lab EOR Tahap 2.

 

Sebagaimana dijelaskan Senior Vice President De­velopment Tech­nology Per­tamina, Amran Anwar, UTC juga aktif  bekerja sama de­ngan beragam lembaga penelitian dan per­guruan tinggi nasional untuk te­rus mengembangkan tek­nologi eks­plorasi dan produksi Migas dan Panas  Bumi. “Kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga riset terus dilakukan untuk menghasilkan teknologi produksi yang efisien dan te­pat guna, serta sesuai dengan kon­disi geologi, topografi dan sosial di Indonesia,” katanya.

 

Tidak hanya teknologi eksplorasi, UTC  juga mela­kukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi Hulu Mi­gas lainnya di Pertamina antara lain; Aplikasi Passive Seismik (telah diterapkan di Lapangan Pertamina EP-Asset 2 &5) yang berguna untuk membantu mengidentifikasi Pool Hydrocarbon, Aplikasi Pintar  (telah dilakukan di Lapangan Pertamina Hulu Ener­gi – Echo Field)  meng­gunakan remote control sys­tem via satelit untuk me­ngontrol parameter System Lift pada Offshore Platform serta ap­likasi lain  yang sangat bermanfaat ba­gi peningkatan kinerja hulu migas.

 

Beberapa penelitian dalam teknologi  eksplorasi dan produksi Mi­gas, menurut Amran Anwar, antara lain  pembuatan piranti lunak pemodelan cekungan, pengembangan perangkat lunak 4D Microgravity, riset terapan  studi kelayakan pemanfaatan bahan kimia untuk EOR dari limbah Kelapa Sawit. “Semua penelitian ini akan berkontribusi pada langkah Pertamina untuk mendukung peningkatan pro­duksi Migas Nasional,” lanjut Amran.

 

Sebagaimana diketahui, dalam melakukan riset, ada beberapa te­muan baru yang perlu diproses hak patennya untuk melindungi se­tiap karya inovasi/kreasi intelektual. Seperti halnya pada pe­ngembangan metode pe­nemuan Hydrocarbon: Ther­mal Anomaly Based on Con­ductivity (PERTABOCsy)  yang sa­at ini sedang dalam proses pen­daftaran hak  paten.•RILIS

Share this post