Jakarta – Bertempat di Kantor Pusat Pertamina Eklporasi dan Produksi (PEP), Jakarta, Rabu, (22/1), PEP menggelar Town Hall Meeting, yang diikuti oleh jajaran direksi, manajemen serta seluruh wilayah operasi PEP di Indonesia, melalui teleconference.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur PEP, Adriansyah dan Direksi membahas potret kinerja PEP selama tahun 2013 secara detail, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan KPI utama untuk produksi, cadangan, dan profit yang berada dibawah target pencapaian. “Saya coba deskripsi sedetail mungkin apa penyebab kegagalan kita. Karena dengan mengetahui penyebabnya kita akan tahu cara untuk memperbaiki, yaitu mencapai target di 2014,” kata Adriansyah, saat ditemui usai acara tersebut.
Ia mengungkapkan ada empat hal utama yang menjadi strategi PEP dalam mencapai target 2014, yakni masalah remapping potrofolio di PEP, “Kita harus tahu mana yang harus kita dahulukan, apa jenis pekerjaan yang harus dilakukan suatu aset,” katanya.
Disebutkan bahwa membangun pandangan portfolio secara holistik bagi setiap aset PEP saat ini sangat dibutuhkan. Selain itu dibutuhkan juga fokus pada produksi EOR dan percepatan temuan eksplorasi menjadi produksi.
Adriansyah juga menekankan masalah operasional, baik di produksi serta di pengeboran (drilling). Selain itu, fokus pada peningkatan aset maintenance dan menghindari shutdown tidak terencana atau interupsi yang mengakibatkan kerugian besar pada produksi. Komponen yang terakhir dibahas adalah akselerasi dari temuan eksplorasi menjadi produksi.
“Detailnya tentu kita akan bercermin di potret 2013. Hal-hal yang belum kita lakukan dan bisa kita lakukan, itu akan kita lakukan tahun ini,” sambungnya.
Sementara untuk penambahan cadangan ada beberapa strategi yang akan dilakukan. Yakni, memastikan pendekatan yang lebih selektif terhadap rencana pemboran, eksplorasi dan juga memeprcepat pengembangan temuan eksplorasi.
Adriansyah berharap, agar semua insan PEP bisa menyatukan visi dan tekad kepada tujuan bersama dan strategi yang sudah dirumuskan perusahaan, untuk kemudian dijalankan dengan sebaik mungkin. “Kita harus mengerti apa yang akan kita lakukan, apa yang akan kita capai, dan bagaimana melakukannya,” ucap Adriansyah.
Selain itu, ia juga berharap dukungan penuh dari semua pihak, termasuk holding perusahaan, PT Pertamina (Persero). “PEP merupakan anak perusahan dengan kontribusi paling besar dari sisi profit. Oleh karenanya dukungan semua pihak sangat diperlukan. Tentunya, kami akan mengerjakan tugas dengan maksimal,” tegasnya.
Adapun beberapa pancapaian kinerja utama eksplorasi di tahun 2013, antara lain penemuan sumber daya migas dan hasil terbesar di tahun 2013, yakni pemboran Jari Asri (JAS) 1 yang terletak di sebelah barat Lapangan Melandong Jawa Barat, serta ditajak pada 5 Agustus 2013. JAS-1 memiliki sumber data migas terbesar dan hasil tes terbesar (chke : 52/64) yaitu rate 3110 bopd pada DST#3 Formasi Talang Akar selama 2013.
PEP juga mendapatkan penghargaan dari SKK Migas, untuk realisasi terbaik survei seismik darat tahun 2013, dari SKK Migas. Realisasi Survey Seismik melebihi RKAP, 2D; 113 persen, 3D; 100.2 persen. Selain itu ada juga operasi sumur bor di tahun 2013 yakni Sumur Jari Ibon (JIB)-1 yang merupakan usulan sumur 2014 yang dapat ditajak pada 20 Desember 2013.•SAHRUL