BATAM – Ada rasa bangga tersirat pada wajah Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) Nepos MT Pakpahan ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kapal milik anak perusahaan Pertamina tersebut yang baru saja diserahterimakan dari PT Dok Warisan Pertama (PaxOcean), di Batam, pada Rabu (21/8). Pasalnya, kapal milik ke-66 PTK itu merupakan kapal pertama di Indonesia dengan mesin yang menggunakan moda dual fuel alias dua jenis bahan bakar, yaitu diesel (HSD) dan LNG.
“Ini adalah jenis kapal dual fuel yang beroperasi di Indonesia dan pertama dimiliki oleh PTK. Selain dapat menghemat biaya operasi antara 10-15% karena irit bahan bakar, kapal ini juga ramah lingkungan karena tidak banyak menghasilkan emisi,” jelas Nepos.
Nepos menjelaskan, kapal ini dibuat oleh galangan PT Dok Warisan Pertama (PaxOcean) di Batam dengan masa pembangunan dalam waktu 18 bulan dan sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. “Kapal ini akan segera dikirim ke Lhokseumawe untuk digunakan oleh PT Perta Arun Gas, yang merupakan salah satu bentuk sinergi antar anak perusahaan di lingkungan grup Pertamina,” imbuhnya.
Dengan kehadiran Harbour Tug 5000 PS LNG Dual Fuel ini, PTK—sebagai anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang transportasi non-tanker domestik untuk industri migas dan manajemen KABIL Jetty di Batam, Agency, Jasa Underwater dan HOP—dapat makin meningkatkan pendapatan pada tahun ini dan di masa mendatang.
“Pada usia perusahaan yang beranjak 50 tahun, kami terus melakukan pembenahan agar dapat menjadi perusahaan pelayaran dan jasa maritim yang andal, profesional, dan terpercaya. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, kami menyadari bahwa pelayanan terbaik kepada seluruh customer dan mitra kerja perusahaan merupakan hal utama dengan tetap mengedepankan aspek safety,” pungkasnya.•IS