Uji Emisi Kendaraan & Edukasi Berkendaraan Aman

Uji Emisi Kendaraan & Edukasi Berkendaraan Aman

Kutai Kartanegara - Berbagai upaya menekan laju pemanasan global, seperti uji emisi kendaraan bermotor yang dilaksanakan Dinas Perhubungan Kalimantan Timur & Badan Lingkungan Hidup Pemkab Kutai Kartanegara bekerjasama dengan PT. Pertamina EP UBEP Sangasanga & Tarakan Field Sangasanga, pada tanggal 10 sampai 11 Mei 2012.


Pemasok CO2 yang merupakan gas paling berbahaya pada gas rumah kaca salah satunya bersumber dari gas buang kendaraan bermotor. Kondisi ini akan terus bertambah seiring meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor setiap hari.


Isue pemanasan globa bukan hal yang baru, penyebabnya adalah kerusakan lingkungan hidup dengan semakin berkurangnya hutan sebagai penyuplai oksigen dan penyeimbang cadangan air dalam kehidupan. Ditambah banyaknya industri industri besar yang memiliki gas buang tidak ramah lingkungan serta indusri otomotif merupakan salah satu pendukung meningkatnya efek rumah kaca di atsmosfer.


Jika ini dibiarkan maka kehidupan manusia akan semakin terancam dari kepunahan, sehingga perlu ada keperdulian akan dampak dari pemanasan global tersebut. Hal ini harus terus dikampanyakan kepada seluruh lapisan masyarakat terlebih kepada pengguna kendaraan bermotor yang saat ini tingkat penggunanya sangat bertambah banyak. Salah satu bentuk kampanye adalah menginformasikan kepada para pengguna kendaraan bahwa kendaraan bermotor dapat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan bila tidak dirawat dengan baik.


Menyambung dari itu, Field Sangasanga bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Badan Lingkungan Hidup Pemkab Kutai Kartanegara, Pemerintah Kecamatan Sangasanga & Polsek Sangasanga mengajak masyarakat umum untuk perduli dengan lingkungan sekitar, yaitu melalui Uji Emisi Kendaraan Bermotor. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat betapa pentingnya mengetahi "kesehatan" kendaraan pribadinya.


Usia dan metode perawatan kendaraan sangat berpengaruh pada emisi gas buang yang dihasilkan. Selain membuat boros bahan bakar, kendaraan yang ber-emisi tinggi menjadi produsen utama efek rumah kaca. "Inilah yang sebenarnya masih belum banyak difahami oleh pemilik kendaraan bermotor, karena hal itu pengecekan emisi berkala itu menjadi penting" pungkas Arie Winata, HSE Field Sangasanga.


"Seperti diketahui, dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2006 telah memberikan batasan atas emisi gas buangan kendaraan bermotor yang diperbolehkan dan artinya dapat dinyatakan tidak layak operasi bagi kendaraan yang memiliki emisi melampaui batas ketentuan. Dengan mengetahui lebih awal tentang pembakaran kendaraan melalui uji emisi, tentunya semakin mudah bagi kita untuk melakukan perbaikan, sehingga tidak banyak menimbulkan dapak negative. Hal tersebut adalah upaya menekan laju peningkatan CO2," Ungkapnya.


Selain Uji emisi, kegiatan lain yang dilakukan adalah mengampanyekan bagaimana berkendaraan yang aman bagi pengguna sepeda motor terkait penggunaan helm. "Bila kita lihat, kendaraan yang melintas di sepanjang jalan utama Kecamatan Sangasanga yang terdiri atas 5 kelurahan ini, pengguna helm sesuai standar nasional masih bisa dihitung dengan jari. Selain itu, pengguna sepeda motor kebanyakan adalah pelajar SMU & SMP yang dapat dikatakan mereka belum layak secara hukum untuk mengendarai sepeda motor.


"Perawatan kendaraan agar ramah lingkungan adalah penting namun hal yang utama adalah menjaga keselamatan agar terhindar dari kecelakaan lalulintas" ujar Brigpol Aris Haiyanto, Kanit. Lantas Polsek Sangasanga dihadapan puluhan pelajar Sangasanga pada kegiatan Edukasi Berkendaraan Aman.


Perawatan kendaraan yang tepat dan penggunaan kelengkapan berkendaraan, jika dikombinasikan tentunya akan menciptakan lingkungan nyaman dan berkendaraan juga aman, tambahnya.

Share this post