Uji Kompetensi Jabatan Operator dan Panelman

Uji Kompetensi Jabatan Operator dan Panelman

Ujikompentensi Panelman OperatorBALIKPAPAN – Pertamina senantiasa meningkatkan kompetensi dan mengembangkan pekerjanya di berbagai sektor. Salah satunya Operator dan Panelman yang wajib mengikuti uji kompetensi sebagau syarat pengembangan pekerja operator dan panelman sehingga pembinaan individu yang diberikan bisa tepat sasaran.


Dilatarbelakangi hal tersebut, HR Area Refinery Unit V mengadakan uji kompetensi operator / panelman di Main hall, Banua Patra, Senin (25/3). Pelaksanaan uji kompetensi ini dibuka oleh HR Refinery Manager, Amirsyal Umar dan dihadiri General Manager Pertamina RU V, Michael Ricardo Sihombing. Uji kompetensi diikuti 412 operator dan panelman.


Dimensi Kompetensi dibagi menjadi dua bagian, yaitu soft competency dan technical competency. Soft competency adalah kemampuan pengelolaan diri guna mengoptimalkan kontribusi, sedangkan technical competency adalah kemampuan melakukan tugas dan pekerjaan guna mencapai hasil akhir pekerjaan. Kedua bagian kompetensi ini akan diukur dengan satu alat ukur yang dinamakan competency assessment. Competency assessment merupakan proses mengukur kompetensi teknis para operator / panelman dibandingkan dengan kompetensi yang dipersyaratkan jabatannya melalui test pengerjaan soal dan observasi/pengamatan perilaku.


Pengukuran technical competency merupakan arahan dari Direksi, sehingga nantinya setiap pekerja akan diukur kompetensi teknisnya. Khusus untuk Operator & Panelman, pengukuran technical competency ini menggunakan soal uji (sesuai dengan arahan Direktur Pengolahan) dan uji kompetensi akan dilaksanakan secara kontinyu satu kali satu tahun.


Setelah dilaksanakan competency assessment, akan dikompilasi hasilnya sebagai employee competency profile. Dari sini akan terlihat competency gap yang akan mengarahkan pada proses coaching dan counseling. Dalam proses coaching dan counseling ini, akan fokus pada identifikasi proses pengembangan yang sesuai dengan masing-masing individu.


“Kesuksesan pengukuran kompetensi sangat ditentukan oleh setiap pekerja.”, ujar Amirsyal Umar. Komposisi pengembangan pekerja adalah 10 persen training self study, 20 persen feedback, coaching, dan mentoring , 70 persen special project, OJT, task force, dan assignment. (EMS/RUVI)

Share this post