JAKARTA - Uji produksi sumur Louise (LSE) 1055 milik PT Pertamina EP Field Sangasanga yang selesai pada 19 April 2014 lalu memberi hasil yang menggembirakan. Hasil uji produksi sumur yang telah dilakukan 2 kali tersebut menghasilkan minyak sebanyak 8.280 BOPD.
Pada uji pertama tes open flow hasilnya 8280 BOPD minyak dapat mengalir, setelah dilakukan tes lanjutan dengan choke 24/64 (9mm) untuk mengetahui kemampuan sumur optimum menghasilkan minyak di kisaran 1.200 BOPD.
Sumur Louise 1055 ini merupakan sumur pengembangan yang di bor pertama kali di tahun 2014 ini hingga kedalaman 3500 meter dibawah permukaan tanah, berikutnya akan dilaksanakan 10 sumur pemboran pengembangan di struktur Lousie tersebut sampai tahun 2015.
Sumur Lousie sendiri berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 40 hari pemboran, dengan investasi mencapai sekitar USD 3.7 Juta.
“Berdasarkan hasil tes yang dilakukan oleh tim Petroleum Engineering Field Sangasanga, kemampuan produksi minyak dari sumur Louise 1055 mencapai 8280 BOPD, namun setelah dilakukan penghitungan lebih lanjut, sumur tersebut diproduksikan di kisaran 1200 BOPD,” ujar Arya Dwi Paramita, Pjs Public Relation Manager PT Pertamina EP.
Lebih lanjut minyak yang diproduksikan oleh Field Sangasanga sendiri diolah di kilang milik Pertamina yang dikelola oleh RU V Balikpapan.
“Dengan hasil pemboran dari sumur Lousie 1055 tersebut membuat kami semakin semangat untuk terus meningkatkan produksi migas nasional. Untuk melengkapi keberhasilan sumur di struktur Louise ini, kami akan menambah 10 sumur pemboran di struktur tersebut”, kata Arya.
Sementara itu,dengan tambahan 1.000 BOPD dari sumur Louise 1055, total produksi minyak PT Pertamina EP saat ini mencapai 119.000 BOPD.•PEP