JAKARTA – Universitas Pertamina berkolaborasi bersama Innovation and New Venture (INV) PT Pertamina (Persero) mengembangkan perangkat lunak pengolahan data seismik berbasis web dan cloud. Agus Abdullah, Dosen Teknik Geofisika Universitas Pertamina sekaligus tim riset mengatakan bahwa inovasi tersebut akan berdampak pada efisiensi dan optimalisasi proses bisnis energi.
"Melalui penggunaan perangkat lunak tersebut, pekerja tak lagi dibatasi ruang dan waktu untuk tetap produktif melakukan pekerjaan eksplorasi kapan saja dan di mana saja. Proyek kerja sama ini juga kami harap bisa menjadi katalis perkembangan riset pengolahan seismik lanjut di Indonesia," ujar Agus.
Principal Exploration Research Upstream Research & Technology Innovation PT Pertamina (Persero) Tavip Setiawan menyebutkan, kolaborasi dengan Universitas Pertamina mampu memberikan solusi dalam menjawab berbagai tantangan eksplorasi migas Pertamina di masa depan.
“Pertamina INV sangat mengapresiasi Universitas Pertamina sebagai kolaborator riset tersebut untuk mewujudkan sinergi antara akademik dan industri,” kata Tavip.
Kolaborasi penelitian dengan industri menjadi salah satu kekuatan Universitas Pertamina dalam menjawab tantangan energi. Sehingga, link and match antara tuntutan industri dan profil lulusan dapat terpenuhi. Hal itu sejalan dengan program Kampus Merdeka untuk memperkuat ekosistem pentahelix antara perguruan tinggi dan industri.
Riset lain yang juga menuai sukses adalah kolaborasi Universitas Pertamina bersama Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS). Keduanya melakukan Studi Geologi dan Geofisika Fase 1: Pematangan Evaluasi G&G untuk Portofolio Sanga-Sanga.
Dosen Teknik Geologi sekaligus tim riset Epo Prasetya Kusumah mengatakan, riset itu berhasil mengungkap konsep eksplorasi baru di daerah Kalimantan Timur. "Kerja sama ini mendukung PHSS dalam mengerucutkan dan mematangkan prospek-prospek ladang migas untuk dikembangkan," ucapnya.
Manfaat kolaborasi itu pun dirasakan pula oleh Putri Dewi Nur Aeini, salah satu mahasiswi Teknik Geologi Universitas Pertamina. dia mengungkapkan, melalui penelitian tersebut ia memperoleh pengalaman nyata dunia kerja migas.
“Saya mendapat pemahaman kondisi geologi cekungan Kutai termasuk lingkungan pengendapan delta yang sudah banyak dilakukan ekplorasi dan eksploitasi migas. Saya harap, ilmu dan pengalaman itu dapat saya aplikasikan di dunia kerja nantinya."
Selain memberikan kesempatan untuk terjun secara langsung melalui proyek penelitian, Universitas Pertamina juga mewajibkan para mahasiswa untuk melakukan kerja praktik atau magang sebagai salah satu syarat kelulusan.
“Ini merupakan salah satu upaya kami dalam mempersiapkan para lulusan menjadi individu yang tidak hanya ‘siap pakai’, tetapi juga adaptif dan inovatif,” ungkap Rektor Universitas Pertamina Akhmaloka *UP/HM