JAKARTA - Seiring dengan ekspansi bisnis Pertamina di luar negeri yang hingga saat ini terus dilakukan, fungsi Investor Relations Pertamina menyelenggarakan kegiatan Diskusi Virtual Konsolidasi Bisnis Internasional Lintas Institusi pada 22 dan 24 Maret 2021.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan institusi terkait, di antaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Perwakilan Republik Indonesia (KBRI dan KJRI), dan Tim Business Development Pertamina.
Konsolidasi bisnis internasional lintas institusi bertujuan sebagai bentuk stakeholder engagement kepada para stakeholders Pertamina terkait dengan intensi bisnis pertamina ke luar negeri, menyampaikan update kegiatan ekspansi internasional Pertamina sekaligus memohon dukungan kepada berbagai pihak agar berjalan lancar dan mengkomunikasikan berbagai kendala yang ada.
Pertamina akan melakukan ekspansi di sejumlah negara, setiap tempat memiliki karakteristik, regulasi, hingga kendala yang berbeda. Hal ini tentunya membutuhkan jalinan komunikasi dan koordinasi yang erat, serta dukungan dari pihak terkait agar proses ekspansi bisnis bisa berjalan seperti yang diharapkan.
Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto meyakini bahwa ekspansi luar negeri sangat penting bagi Pertamina karena memiliki banyak value.
"Ekspansi luar negeri penting bagi Pertamina karena sumber-sumber hulu migas domestik yang sudah mature dan naturally depleting, sehingga perlu mencari sumber-sumber migas overseas, dan kami perlu mengembangkan pasar overseas sebagai sumber revenue baru sekaligus untuk memasarkan produk domestik," ujar Agus.
Berbagai kesempatan kerja sama dan kendala yang dihadapi mulai mendapatkan respon positif dan tindak lanjut oleh para pihak terkait, khususnya oleh Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia di masing-masing wilayah, salah satunya Duta Besar RI untuk Azerbaijan Hildi Hamid.
"Terkait dengan ekspansi bisnis Pertamina, khususnya di Azerbaijan, masih ada peluang yang bisa diharapkan terutama keinginan Pertamina untuk melakukan kegiatan hulu. Hal itu akan terus kami bicarakan dengan pihak Pemerintah Azerbaijan agar bisa mendapatkan tindak lanjut," ucap Hildi.
VP Investor Relation Pertamina Juferson Mangempis berharap kegiatan itu bisa memberikan hasil dan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
"Harapan kami tentunya tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi melalui kegiatan ini dapat membuahkan hasil yang benar-benar nyata yang dapat meningkatkan perekonomian Bangsa Indonesia dan bukan hanya Pertamina karena kami yakin untuk bisa berkembang di dunia internasional kami tidak bisa berdiri sendiri tetapi satu dengan yang lain, lintas fungsi, lintas organisasi, dan lintas kementerian harus bahu-membahu bersinergi,” ujar Juferson.
Ia percaya bahwa Indonesia adalah negara yang besar. “Indonesia memiliki banyak sekali resources, jika berkolaborasi, hal ini juga pada akhirnya akan memberikan hasil yang optimal untuk kemajuan bangsa dan negara," ujarnya menambahkan.
Saat ini, Pertamina telah melaksanakan ekspansi di berbagai negara, mulai dari wilayah Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Tengah, hingga Amerika, dan Eropa. Ekspansi Bisnis yang dilakukan terkait bisnis gas, Liquified Natural Gas (LNG), perluasan market bisnis pelumas, inovasi bisnis baru, hingga transfer knowledge.
Ekspansi bisnis Pertamina di luar negeri memiliki sejumlah value, di antaranya agar BUMN semakin Go Global, mempererat hubungan antar negara yang bekerja sama, hingga meningkatkan neraca perdagangan. *RIN/HM