CILACAP - Refinery Unit (RU) IV Cilacap merupakan kilang minyak terbesar di Indonesia, dengan kapasitas pengolahan crude sebesar 348.000 barrels per stream day. Pada saat ini, RU IV tengah melaksanakan pembangunan proyek PLBC dan segera dilaksanakan proyek RDMP yang berdampak pada wilayah kerja RU IV Cilacap yang semakin besar. Dengan kondisi tersebut, RU IV harus memiliki sistem integratedsafety, security & surveillence system yang efektif dan efisien. Terkait dengan hal tersebut, pada 7 Maret 2017, Fungsi IT RU IV menggelar workshop integrated safety, security & surveillance system di Atrium Hotel Cilacap yang diikuti oleh perwakilan pekerja dari seluruh Fungsi.
General Affairs Manager RU IV Dasaf Tamzil UBW menyampaikan, RU IV merupakan objek vital nasional yang harus diamankan, baik dari sisi operasi maupun safety. Karena itu, dalam pelaksanaan pengamanannya diperlukan adanya sistem yang terintegrasi, seperti antara CCTV dan access control.
“Dengan dengan sistem yang sudah terintegrasi banyak inisiatif terkait meningkatkan efisiensi dan keandalan Kilang bisa dilakukan. Tidak hanya terbatas pada pengamatan objek identifikasi personil saja, namun juga dapat membantu mengelola insiden, mengamankan prosesyang berbahaya, dan lainnya. Hal ini sangat mendukung 5 Focus Program Direktorat Pengolahan, terutama HSSE, Keandalan, dan Efisiensi,” ujar Dasaf.
Kegiatan ini diawali dengan presentasi mengenai kondisi existing teknologi IT yang disampaikan oleh Manager IT Area RU IV Hendri Heral. Hendri berharap melalui workshop ini akan memberikan pengetahuan dan update teknologi kepada pekerja RU IV Cilacap, terkait kondisi existing dan perkembangan system safety, security & surveillance.
“Semoga hasil dari workshop ini akan dapat mengidentifikasi kebutuhan teknologi IT RU IV serta tersusun roadmap dan workplan 2017,” ujar Hendri. Pada kesempatan tersebut juga dipresentasikan update system & teknologi IT yang tersedia di pasar oleh vendor.•AJI-RU IV