Up Close & Personal dengan Anies Baswedan : Integritas Harus Dibangun melalui Sistem yang Kuat

Up Close & Personal dengan Anies Baswedan : Integritas Harus Dibangun melalui Sistem yang Kuat

6-upcloseJAKARTA -Fungsi Cul­ture & Transformation Ma­nagement HR Pertamina, mengadakan Up Close & Personal ke-9 bersama Menteri Pendidikan dan Ke­budayaan Republik In­donesia ke-26 Anies Bas­wedan, pada Jumat (3/6),  di Ballroom Mezzanine, Kantor Pusat Pertamina.

 

Acara yang dimoderatori langsung oleh Direktur SDM & Umum Dwi Wahyu Daryoto ini, turut dihadiri oleh Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman, SVP HR Development In­san Purwarisya, jajaran manajemen HR, dan selu­ruh pekerja di lingkungan Pertamina, baik di ling­kungan Kantor Pusat, dan juga Refinery Unit (RU) dan Marketing Operation Re­gion (MOR) Pertamina di seluruh Indonesia yang turut mengikuti kegiatan secara live conference.

 

Pendiri Indonesia Meng­a­jar tersebut, mengatakan bahwa keberhasilannya hing­­ga saat ini tidak jauh dari apa yang telah di­ajar­kan oleh kedua orang tuanya yang merupakan aka­demisi. Ia mengatakan, pendidikan terpenting da­tang dari rumah dan orang tua adalah pendidik paling penting. Saat ini, ia juga mendirikan direktorat baru di Kementeriannya, yaitu Di­rektorat Pembinaan Pen­didikan Orangtua.

 

Terkait profil serta prestasi yang telah ia dapatkan, Anies menjelaskan bahwa pencapaian tersebut adalah berkat pendidikan orang tuanya. Ia percaya buah yang jatuh, tidak akan jauh dari pohonnya. “Sebenarnya yang ditunjukkan bukan Anies Baswedan, namun adalah tanda pa­hala orang tua Anies Baswedan. Itu adalah ibunya, itu adalah ayahnya. Saya hanya menja­laninya,” ucap Anies.

 

Menurut Anies untuk survive dan mencapai masa depan perusahaan yang lebih baik, dibutuhkan integritas dan meritocracy. Sebagai salah satu value Pertamina 6C, yaitu Clean, Anies percaya bahwa Integritas di sebuah institusi, tidak dapat hanya dibangun dengan khutbah ataupun ceramah, integritas harus dibangun melalui sistem yang kuat.

 

“Hari ini orang bayar kredit on time, bukan ka­rena republik ini pada jujur. Tetapi karena kalau tidak bayar, masalahnya jadi ba­nyak. Jadi, sistemnya itu memaksa, dan itu adalah desain yang bagus, yang namanya institutional design adalah betul-betul design yang bisa menaklukan pe­rilaku,” jelas Anies.

 

Secara pribadi, Anies mengapresiasi distribusi BBM yang dilakukan Per­tamina. Menurutnya In­donesia tidak akan bisa seperti saat ini tanpa ada kehadiran Pertamina yang konsisten menjaga pasokan migas hingga ke pelosok negeri. Ia mengatakan, berkat orang-orang yang bekerja di balik layar di Pertamina lah Indonesia dapat menyatu dan kuat.

 

“Saya pernah melihat sekali logistical system di sini, dan lihat petanya (distribusi). Saya bilang, mereka yang bekerja di belakang ini adalah orang-orang yang sebenarnya men­­jaga keutuhan Re­publik,” ucap Anies.

 

“Kita berterima kasih, kemana pun, dapat harga bensin yang sama, ya cost-nya ditanggung di sini. Menurut saya Indonesia ke depan itu sudah satu nu­sa, satu bangsa, satu bahasa, juga satu negara, juga satu teritori, ada lima “satu” di sini. Yang keenam, yang mudah-mudahan bisa berhasil, satu harga. Mak­sudnya, jangan ada selisih harga (BBM) jauh-jauh,” ucap Anies.

 

Program Up Close & Personal sendiri bertujuan untuk membangun ko­munikasi antara leader dan pekerja Pertamina, ser­ta mendapatkan lesson learn dan inspirasi dari pengalaman hidup dan pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin yang akan memotivasi pe­kerja. Kegiatan juga di­harapkan dapat membangun engagement dari pekerja Pertamina, dimana skor engagement rata-rata pekerja Pertamina holding keseluruhan saat ini, sebesar 84,6%, dengan skor pekerja muda yang masih di kisaran 79%-83%.•STARFY

Share this post