JAKARTA – Sebanyak 60 mahasiswa dari jurusan Teknik Kimia, Teknik Perminyakan dan Teknik Geofisika Universitas Pertamina mengikuti acara UPBringing Session : Kupas Tuntas Industri Hulu Migas yang diadakan di Auditorium Lantai 3, Gedung Griya Legita Universitas Pertamina, pada Jumat (26/1/2018). UPBringing Session : Kupas Tuntas Industri Hulu Migas berupa sharing session ini menghadirkan Deputi Kepala SKK Migas Bidang Keuangan dan Monetisasi, Parulian Sihotang yang mengupas tentang “Kinerja Hulu Migas, Prospek dan Tantangan”.
Parulian menjelaskan, saat ini sisa cadangan minyak terbukti sebesar 3,7 miliar barel yang akan habis dalam 11 tahun apabila laju produksi konstan pada 800 ribu bph. Karena itulah dibutuhkan terobosan untuk mengejar lajunya produksi migas untuk menjaga ketahanan energi nasional.
“Kegiatan hulu migas telah bergeser ke kawasan timur yang lebih padat modal, padat teknologi dan lebih berisiko. Karenanya dibutuhkan terobosan untuk kegiatan Enhanced Oil Recovery (EOR) dan eksplorasi yang masif agar Reserve Replacement Ratio > 1,” kupas Parulian.
Parulian memaparka, saat ini pemerintah telah melakukan terobosan kebijakan berupa PSC Gross Split, kebijakan fiskal yang lebih kondusif bagi peningkatan investasi hulu migas, reformasi kebijakan yang lebih sederhana, efisien serta mengedepankan good governance untuk mendorong percepatan waktu penemuan sumber migas.
Salah satu mahasiswa dari jurusan Teknik geofisika, Dharmawangsa Wijaya merasakan manfaat dengan mengikuti UPBringing session. “Ilmu saya saya bertambah tentang perkembangan industri hulu migas saat ini,” ujarnya.•IRLI/ft. IRLI