KARAWANG -- Dengan seragam putih khusus yang telah dibagikan oleh PHE ONWJ, Rizal tampak bersemangat menerimanya, tak hanya seragam khusus, sepatu karet, sarung tangan, dan peralatan untuk membersihkan ceceran minyak turut dibagikan.
"Langsung dipakai ya Pak Rizal, biar aman kerjanya," ujar salah seorang warga yang membantu membagikan seragam khusus tersebut yang diberikan oleh tim tanggap darurat PHE ONWJ.
Dengan semangat Rizal langsung mengenakannya. Walaupun awalnya ada perasaan tidak nyaman, namun dengan alasan keamanan, Rizal dan warga lainnya tetap harus menggunakan. Tujuannya agar meminimalisir dampak minyak mentah jika terkena kulit langsung.
"Harus dipake Pak, katanya kalau kena minyak ini kulit jadi perih dan sulit dibersihkan," kata Rizal.
Setelah selesai mengenakan seragam khusus tersebut dirinya langsung turut bergabung dengan yang lainnya membersihkan pantai.
Pembersihan pantai dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB. Tepat pada pukul 11.00 WIB, dirinya memutuskan untuk beristirahat. Air putih yang diteguknya sungguh melegakan, setelah 3 jam di bawah terik matahari.
"Panasnya luar biasa, apalagi pake baju ini, kayak mau jadi astronot," kelakar Rizal.
Setelah beristirahat, sekitar pukul 13.00 WIB dirinya mengambil sekop untuk memulainya lagi.
Meskipun sudah berumur setengah abad, semangatnya membersihkan pantai Tak membuatnya lelah.
"Capek sih, tapi ini ada musibah masa iya kita gak mau bantu. Kita masyarakat yang paling dekat dengan pantai, gak ada salahnya kan bersihin pantai. Lagipula mau ke tengah (laut) juga musimnya lagi kurang bagus, gak terlalu banyak juga dapatnya. Daripada gak ngapa-ngapain mending di sini bantuin," jelas Rizal dengan dialek Karawang.
Desa Cemara Jaya merupakan salah satu yang terdampak, namun masyarakat setempat mengerti betul bahwa kejadian saat Ini adalah sebuah musibah.
Selain Rizal, ada Boim yang lebih sepuh ikut membantu. Dengan umur 63 tahun Boim tak kalah semangatnya.
"Tuh liat Pak Boim, lebih tua dari saya. Dia aja semangat, masa saya gak," ujarnya sambil bercanda.
Boim pun demikian, sama seperti Rizal yang merupakan seorang nelayan. "Lagi gak bagus musimnya, ikan sedikit. Mendingan bantu di sini, rezekinya lebih daripada ke laut," Kata Boim.
Sama dengan Rizal, sebagai masyarakat yang tinggal di pesisir utara jawa Boim membantu PHE membersihkan Pantai.
"Musibah ini, ya Kita wajib bantu. Kan PHE juga tetangga kita di laut," ungkapnya.
Kedua pria yang sudah tidak muda lagi Ini berharap bahwa musibah yang ada saat ini merupakan sebuah cobaan yang harus segera diselesaikan dan pasti akan selesai.
"Saya paham, ini musibah. Musibah kan cobaan atau ujian, tapi ini harus diselesaikan sesegera mungkin. Mudah-mudahan dengan cobaan ini PHE dan masyarakat bisa naik kelas. Kan kalau mau naik kelas ada ujiannya," ujar Rizal tersenyum.*HM/ft.PW