BANDUNG – Pertamina terus berkomitmen menjalankan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) LGV (Liquefied Gas for Vehicle) melalui merk Vi-Gas yang ramah lingkungan, menjadi satu bukti dari Pertamina untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik.
Keseriusan Pertamina dalam menjalankan konversi BBG kembali dibuktikan dengan membangun infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Vi-Gas yang berlokasi di SPBU COCO Jl. Ir. H Juanda (Dago) Bandung. Ini adalah SPB Vi-Gas ke-16 dimana saat ini Pertamina telah mengoperasikan 12 SPB Vi-Gas di Jakarta dan 3 SPB Vi-Gas di Bali. Selanjutnya akan menyusul kota lainnya, yaitu Semarang dan Yogyakarta.
Saat peresmian SPB Vi-Gas di Dago Bandung, Selasa (29/12), Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan pihaknya akan terus konsisten untuk pengembangan infrastruktur SPB Vi-Gas tidak hanya di kota Bandung namun juga kota lainnya. “Yang terpenting adalah fasilitas infrastruktur akan terus kita tambah sehingga tidak akan mempersulit konsumen pengguna Vi-Gas,” lanjutnya.
Ahmad Bambang mengakui kendala utama konversi Vi-Gas ini adalah biaya pemasangan converter kit. Namun penghematannya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan BBM dengan harga Rp 5.100/liter. Karena itu, dirinya mengharapkan agar pihak perbankan dapat bekerja sama untuk menggulirkan dana pembiayaan fasilitas converter kit bagi angkutan umum di kota Bandung.
“Penggunakan Vi-Gas tidak ribet. Kendaraan bisa menggunakan dual bahan bakar. Selain Vi-Gas juga bisa menggunakan Premium untuk menuju stasiun pengisian pada saat BBG sudah habis. Jadi jangan khawatir mogok kehabisan BBG karena Premium di tanki bisa berfungsi,” kata Ahmad Bambang.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Eric M Atthauriq menyampaikan Vi-Gas ini merupakan alternatif bahan bakar yang bisa dipilih masyarakat untuk berkontribusi dalam menanggulangi masalah lingkungan. Dirinya berharap Vi-Gas menjadi solusi akan BBM dan harga Premium yang semakin naik.
“Penggunaan Vi-Gas akan meringankan beban lingkungan. Sebagaimana kita ketahui, Bandung, seperti halnya Jakarta dan kota besar lainnya, lingkungannya sudah tercemar dengan emisi kendaraan yang berlebih. Tentunya juga sisi ekonomis jauh lebih terjangkau sehingga BBG Vi-Gas pada angkutan kota merupakan sebuah langkah positif,” kata Eric.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD Koperasi Bina Usaha Transportasi Republik Indonesia (KOBUTRI) Jabar, Udin Hidayat. Program konversi penggunaan BBG Vi-Gas juga mendapat respon positif para anggota KOBUTRI Jabar.
“Penggunaan BBG Vi-Gas jauh lebih hemat dan efisien daripada Premium. BBG Vi-Gas harganya Rp 5.100 per liter. Sedangkan premium, Rp 8.500 per liter. Selain itu, Vi-Gas lebih irit. Saat ini jumlah anggota Kobutri mencapai 5.521 anggota. Pada 2015, kami menargetkan program konversi BBG Vi-Gas terealisasi,” ungkap Udin.
Perlu diketahui, banyak keunggulan yang diberikan produk Vi-Gas yaitu memiliki tekanan sekitar 8-12 bar di dalam tangki yang artinya lebih rendah dari tekanan gas dalam ban yang sekitar 25 bar. Di banyak negara maju di Eropa dan Asia, porsi penggunaan LGV atau Vi-Gas lebih besar dari penggunaan BBM. Vi-Gas lebih unggul dari BBM, lantaran memiliki kandungan lebih tinggi dengan RON minimal 98 dan tentunya ramah terhadap lingkungan.•IRLI