Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menegaskan di tengah perekonomian dunia yang melambat dan persaingan bisnis yang semakin kuat, efisiensi merupakan satu kunci untuk memenangi kompetisi ekonomi dan bisnis.
JAKARTA – Hal tersebut dikatakan Jusuf Kalla dalam sambutannya pada pembukaan Indonesia Business & Development Expo (IBDExpo) 2016 yang diselenggarakan pada 8-11 September 2016 di Jakarta Convention Center (JCC).
“Sebagai pilar perekonomian bangsa, BUMN harus berperan dalam perekonomian yang luas ini. Kita tahu ada masa-masa perkembangan BUMN ini dari yang sebelumnya monopoli menjadi persaingan terbuka, yang artinya adalah perusahaan apapun yang ingin berkembang dengan baik harus siap dengan persaingan. Dan persaingan harus siap dengan efisiensi,” jelas Jusuf Kalla.
Karena itu, Jusuf Kalla berharap, BUMN tidak lagi sekadar menjadi pajangan negara, melainkan ikut tumbuh menyumbang perekonomian nasional di tengah tingginya kompetisi di tingkat internasional. “BUMN bukan jumlahnya, tapi bagaimana bisa ikut membangun perekonomian nasional. Bukan hanya jumlah luasnya, tapi berapa ekspornya, revenue-nya, labanya. Harapan kita, kita mampu untuk itu. Semangat merah putih dan semangat menyejahterakan masyarakat yang banyak ini,” tegasnya.
Sementara itu, di hadapan para eksekutif BUMN, Menteri BUMN Rini M. Soemarno menjelaskan, selain efisiensi yang merupakan salah satu kunci sukses dalam persaingan, sinergi BUMN merupakan hal yang harus dilaksanakan untuk mendukung hal tersebut.
“Selain efisiensi seperti yang Bapak Wapres sudah terangkan, sinergi antar BUMN merupakan salah satu cara untuk lebih efisien. Caranya dengan pembentukan holding BUMN dalam enam sektor. Yaitu pertambangan, minyak dan gas bumi (migas), perumahan, jalan tol, jasa keuangan, serta pangan. Tujuannya adalah agar BUMN dapat lebih berkembang dan lebih mandiri,” ucap Rini.
Sejalan dengan hal tersebut, VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pembentukan holding merupakan suatu upaya pemerintah untuk memperkuat sinergi antar BUMN yang mendukung peningkatan infrakstruktur, termasuk Migas.
“Saat ini infrastruktur energi kita itu masih sangat terbatas. Sementara pertumbuhan energi nasional, demand-nya bisa 7-8% per tahun. Jadi diharapkan dengan sinergi ini kita dapat memiliki kemampuan yang lebih untuk menambah infrakstruktur energi, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat melalui suplai energi yang mencukupi,” jelas Wianda.
PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu sponsor utama dalam gelaran bertaraf internasional yang dihadiri oleh ratusan BUMN, BUMD, dan BUMN di Asia.
IBD Expo 2016 sendiri dilaksanakan berkat sinergi empat BUMN yang tergabung dalam cluster NPRC (National Publishing and News Corporation), yaitu Antara, Balai Pustaka, Perum Percetakan Negara RI, dan Perum Produksi Film RI. Expo ini diselenggarakan untuk menyosialisasikan dan mempromosikan peran dan prestasi BUMN yang terdiri dari rangkaian pameran produk unggulan perusahaan pelat merah.•STARFY