PALEMBANG - Guna berkontribusi nyata dalam menjaga ketahanan pangan nasional, PT Pertamina Gas (Pertagas), secara resmi memulai pembangunan pipa gas ruas Grissik-PUSRI, pada (29/8/2017). Bertempat di komplek pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI), Palembang, groundbreaking dilakukan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar dan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Musi Banyuasin dan Walikota Palembang.
Ruas pipa guna memasok kebutuhan energi dan bahan baku bagi Pusri ini akan dibangun dengan panjang 176 km dan berdiameter 20 inchi dimulai dari lokasi sumber gas di Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI), Musi Banyuasin hingga ke Plant PUSRI di Palembang. Ruas ini nantinya akan mengalirkan gas ke PUSRI sebesar 30 MMSCFD di tahun 2018 sebagai early gas dan tahun berikutnya bertambah menjadi 70 MMSCFD.
“Pembangunan pipa gas ini menjadi penting karena akan berpengaruh besar kepada produksi PUSRI yang tentunya akan berdampak pada ketahanan pangan Indonesia,” ujar Arcandra yang ditemui di acara groundbreaking.
Gas COPI sebesar 70 MMSCFD ini menurutnya akan menggantikan beberapa kontrak gas yang akan habis di tahun 2018. “Volume Gas sebesar 70 mmscfd ini dapat menghasilkan urea sebesar 3.000 ton per hari untuk pabrik Urea dengan teknologi terbaru,” tambah Arcandra.
Menurut Direktur Utama Pusri Mulyono Prawiro, kebutuhan PUSRI akan gas alam sangatlah besar. Selain sebagai sumber energi, gas juga diperlukan sebagai salah satu bahan baku utama produksi pupuk.
“Kami membutuhkan gas hingga 242 MMSCFD untuk PUSRI IB, PUSRI IIB, PUSRI III, dan PUSRI IV,” ujarnya. Dengan dibangunnya ruas baru Grissik-PUSRI ini maka PUSRI akan memiliki suplai gas yang berkelanjutan untuk menjaga produksi pabriknya.
Pembangunan pipa gas Grissik-PUSRI sendiri ditargetkan selesai dalam 11 bulan. Dalam pembangunannya Pertagas menunjuk Konsorsium PT Rekayasa Industri dan PT Wahanakarsa Swandiri sebagai kontraktor pelaksana proyek dengan menggunakan pipa produksi dalam negeri buatan dari KHI dan Indal. “Kami pastikan proyek ini selesai sesuai target dan spesifikasi, sehingga pasokan gas untuk PUSRI dapat segera mengalir,” ujar President Director Pertagas Suko Hartono.
Menurut Suko, ruas baru ini akan menjadi backbone infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumatera Selatan lantaran saat ini pipa eksisting Pertagas di Sumatera Selatan telah terutilisasi maksimal. Kedepannya selain untuk menyalurkan gas ke PUSRI, pipa gas ruas Grissik – PUSRI ini juga akan mampu memasok gas bagi kebutuhan pembangkit listrik, industri dan jaringan gas rumah tangga di Sumatera Selatan. “Harapannya kehadiran ruas pipa ini akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian di Sumatera Selatan,” tutupnya.•PERTAGAS