Plaju – Setelah diawali Kick-Off pada Agustus lalu, Studi Ergonomi dan Kelelahan Kerja di RU IIII dilanjutkan dengan Workshop Applied Ergonomic bagi 40 pekerja fungsi HSE, Medical dan Produksi serta perwakilan pekerja Kantor Pusat yang diadakan di Gedung Diklat HR Plaju, Selasa (15/9). Workshop berlangsung selama 3 hari mendatangkan instruktur, Yasserli dari Lembaga Teknik dan Manajemen Industri – Institut Teknologi Bandung.
Manager Occupational Health Strategy, Ida Bagus Adiatmaja menyampaikan, upskilling bertujuan untuk memperdalam ilmu ergonomi bagi para pekerja, khususnya yang terlibat dalam peralatan perkantoran dan pabrik. Lewat aspek ergonomi rancangan pekerjaan, mesin, alat kerja dan lingkungan kerja yang disesuaikan dengan keterbatasan dan kenyamanan bekerja.
“Ergonomi adalah bagaimana kerja kita dapat lebih mudah, nyaman dan efisien. Diharapkan melalui workshop ini kegiatan perencanaan dan pengadaan peralatan kerja dapat lebih baik lagi, sehingga tidak ada lagi pengadaan alat kerja misalnya kursi dan meja yang kurang memperhatikan aspek ergonomi. Selain itu keluhan sakit dari pekerja terkait dengan aspek ekonomi juga dapat diminimasi,” jelas Adiatmaja.
Sementara itu, HSE Manager RU III Yan Syukharial mengungkapkan, penerapan HSE yang ekselen merupakan salah satu aspek penting bagi Pertamina, khususnya dalam mencapai kinerja operasi kelas dunia. “Aspek ergonomi termasuk indikator dalam occupational health yang penting untuk mendukung pelaksanaan kerja dan HSE excellent performance.Karenanya, studi ergonomi dan workshop ini sangat penting untuk dilakukan,” ujarnya.
Melalui workshop ini para pekerja mendapatkan pemahaman prinsip ergonomi dan peran utamanya dalam manajemen HSE, serta berbagai faktor risiko ergonomi beserta dampak dan mampu mengkuantifikasinya. Setelah mengikuti pelatihan, mereka dapat melakukan ergonomic assessment dalam setiap aspek lini operasional perusahaan.•RUIII