Jakarta, 5 Juni 2021 - Pertamina NRE menandatangani nota kesepahaman dengan ACWA Power (4/6). Penandatanganan ini merupakan salah satu wujud dukungan konsisten PNRE terhadap program pemerintah dalam rangka peningkatan bauran energi nasional.
PNRE selaku Subholding Pertamina yang fokus bisnisnya adalah menyediakan energi baru terbarukan (EBT) membuka peluang seluas-luasnya untuk berkolaborasi dengan mitra-mitra potensial demi mengoptimalkan potensi EBT yang ada di Indonesia. Hal ini dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan transisi energi di Indonesia melalui inovasi energi bersih sebagaimana visi perusahaan. Dengan penandatangan nota kesepahaman ini, PNRE dan ACWA Power bersama-sama akan menjajaki pengembangan EBT untuk beragam aspek.
“Kami memiliki komitmen tinggi untuk mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan bauran energi serta memenuhi kebutuhan energi bersih di dalam negeri, salah satunya dengan optimalisasi wilayah operasi Pertamina Group,” tutur Dannif Danusaputro, Chief Executive Officer PNRE.
ACWA Power adalah pengembang terkemuka, investor dan operator pembangkit listrik dan pembangkit air desalinasi di seluruh dunia dan saat ini sudah beroperasi di 13 negara di Timur Tengah, Afrika, Asia Tengah dan Asia Tenggara. ACWA Power berbasis di Arab Saudi. Portofolio pembangkit listriknya saat ini sejumlah 42 GW, di mana hampir 14 GW (33% dari total portofolio) adalah pembangkit listrik EBT.
Misi ACWA Power adalah menyalurkan listrik dan air desalinasi secara andal dengan biaya rendah, sehingga berkontribusi secara efektif terhadap pembangunan berkelanjutan, sosial dan ekonomi masyarakat dan negara.
Bagi PNRE sendiri, sejumlah kolaborasi dengan perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri telah dilakukan dalam pengembangan PLTS, seperti PLTS Sei Mangkei dengan kapasitas 2 MWp, PLTS Badak 4 MWp, PLTS 1,4 MWp Cilacap, PLTS Dumai dengan 2 MWp dan juga beberapa PLTS SPBU di daerah Jabodetabek, Jawa tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, PNRE melalui afiliasinya memiliki proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 yang saat ini progressnya sudah mencapai tahap akhir. Portfolio lainnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) 2MW di Sei Mangkei, Sumatera Utara, serta aspek bisnis panas bumi dengan kapasitas terpasang 672MW yang dikelola oleh anak usaha PNRE.
“PNRE membuka peluang seluas-luasnya untuk berkolaborasi dengan mitra strategis yang memiliki semangat dan komitmen yang selaras. Dengan berkolaborasi, maka transisi energi di tanah air tentunya akan semakin cepat terwujud,” tambah Dannif.