JAKARTA – Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Iman Rachman menjadi salah satu panelis dalam The 3rd Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference and Exhibition yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu, 16 Juni 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Iman memaparkan bahwa Pertamina dalam memasuki global energy transition telah memiliki lima ringkasan rencana bisnis, yakni pertama, percepatan transisi energi menuju EBT didorong oleh megatren makro, yaitu urbanisasi, globalisasi, demografi, iklim, perilaku konsumen, industri teknologi 4.0, serta meluasnya permintaan akan carbon credit dan ESG.
Selanjutnya, Iman mengatakan bahwa pertamina selaras menjadi bagian dari strategi besar energi nasional.
“Kedua, Pertamina telah menjadi bagian dari strategi besar energi nasional, mengakomodir energi trasnsisional melalui penerapan 21 inisiatif strategis yang akan dilaksanakan pada periode 2020-2024 dengan kebutuhan capex sebesar US$92 miliar untuk mencapai target nilai perusahaan sebesar US$100 Miliar pada tahun 2024,” ucapnya menjelaskan.
Ketiga, kebutuhan energi indonesia diproyeksikan tumbuh 2,1% per tahun hingga tahun 2024. Bauran permintaan energi Indonesia masih bertumpu pada energi fosil tetapi ada peningkatan proporsi EBT.
“Tak bisa dipungkiri bahwa Pertamina merupakan pemasok utama energi dalam negeri, yaitu 71 persen dari kebutuhan energi nasional,” katanya.
Keempat, Pertamina mengalokasikan sebagian besar investasi untuk energi konvensional dengan alokasi 9% untuk EBT. “Strategi ini selaras dengan belanja capex strategi IOC lainnya di EBT,” ucapnya.
Kelima, mengingat masih adanya peningkatan permintaan konvensional dan EBT, Pertamina telah mengembangkan portofolio energi dengan kelincahan dan fleksibilitas, serta disiplin dalam memastikan pengembalian ekonomi yang wajar, menjaga ketahanan energi dalam negeri, dan memaksimalkan sumber daya dalam negeri. *HM/PW/IN