Aramco Under Pressure

Aramco Under Pressure

Serangan teroris yang menghantam fasilitas produksi Abqaiq dan Khurais milik Saudi Aramco (14/9), membuat perusahaan minyak dan gas dengan produksi terbesar di dunia tersebut berada dalam tekanan. Rusaknya fasilitas kilang berdampak pada turunnya volume produksi Aramco hingga 5,7 juta barrels per day (bpd) dan anjloknya volume ekspor global Aramco sampai lebih dari 50 persen serta berkurangnya pasokan global sebesar 5 persen. Abqaiq merupakan kilang terbesar milik Aramco yang mampu memproduksi lebih dari 5,5 juta bpd, sedangkan kilang Khurais memiliki kapasitas produksi sekitar 1,5 juta bpd.

Peristiwa penyerangan terhadap fasilitas kilang Abqaiq dan Khurais juga berdampak pada rencana Saudi Aramco untuk melakukan Initial Public Offering (IPO). Banyak pihak mengkhawatirkan tingkat kepercayaan investor akan menurun karena faktor risiko keamanan dan perubahan nilai valuasi atas aset perusahaan raksasa dunia tersebut. Pada beberapa kesempatan sebelum terjadinya serangan teroris, Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman dengan sangat yakin menyatakan bahwa nilai valuasi atas aset Aramco adalah US$2 triliun jauh lebih besar dibanding Apple yang memiliki valuasi US$984 miliar dan Exxon Mobil sebesar US$300 miliar. Namun dengan kerusakan yang menimpa fasilitas kilang, beberapa analis menilai bahwa valuasi Aramco tidak akan mencapai nilai yang optimal, walaupun tetap akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.

Di tengah situasi yang penuh tekanan termasuk pemulihan fasilitas produksi yang porak-poranda akibat serangan teroris serta upaya cepatnya untuk meningkatkan volume produksi ke level normal, Saudi Aramco dikabarkan akan tetap merilis sahamnya ke publik pada 20 Oktober 2019. Dibukanya akses publik untuk memiliki saham perusahaan dengan laba tertinggi di dunia tersebut merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu sejak lama oleh kalangan bisnis. Strategi IPO Aramco tersebut dinilai akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, setelah sebelumnya dilakukan oleh Alibaba Group pada tahun 2014 yang berhasil meraup lebih dari US$20 miliar.

Apakah Saudi Aramco akan berhasil keluar dari tekanan dan meraih IPO dengan nilai keuntungan tertinggi sepanjang sejarah?

Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com

Share this post