Asia in Fortune Global 500

Asia in Fortune Global 500

Prestasi baru ditorehkan Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang berhasil masuk ke dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2019, Pertamina berhasil melonjak tajam menjadi posisi 175, dari tahun sebelumnya yang masih di posisi 253. Tahun ini merupakan ketujuh kalinya Pertamina berhasil menjadi bagian dari 500 perusahaan terbesar dalam ajang pemeringkatan tahunan yang diselenggarakan majalah Amerika, Fortune. Selain Pertamina, PLN menjadi perusahaan Indonesia lainnya yang berhasil masuk ke dalam daftar, namun hanya berhasil bertengger di tahun 2014 dan 2015 di posisi 400an.

Tolok ukur utama yang digunakan Fortune adalah besaran pendapatan termasuk pendapatan anak perusahaan (consolidated gross revenue). Indikator lain adalah penyertaan modal pemegang saham, kapitalisasi pasar, keuntungan, dan jumlah karyawan.

Tahun 2019, Fortune Global 500 me-listing 500 perusahaan dari 34 negara yang memperkerjakan 69,3 juta orang dengan total revenue 32,7 tirlliun Dollar AS dan keuntungan 2,15 tiriliun Dollar AS.

Pada posisi pertama, Walmart masih bertahan sejak tahun 2014 di daftar Fortune Global 500 dengan total revenue tahun 2019 mencapai USD 514.405 juta disusul oleh Perusahaan China, Sinopec Group dengan total revenue USD 414.649 juta. Sedangkan di posisi ketiga adalah Royal Dutch Shell, perusahaan asal Belanda yang berhasil meraup revenue sebesar 396,556 juta USD. Tercatat Pertamina berhasil meningkatkan revenuenya sebesar 34,9% dari tahun 2018 menjadi 57,93 miliar USD di 2019.

Hal yang menarik adalah Asia ternyata semakin unjuk gigi dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang masuk dalam daftar sejak tahun 2011. Dari 10 negara Asia, total 212 perusahaan yang masuk dalam daftar tahun 2019, meningkat 22,4% dalam kurun waktu 9 tahun sejak tahun 2011. Negeri Tirai bambu adalah yang paling menonjol dalam Fortune Global 500. Siapa yang menyangka perusahaan China akan mulai menjadi leader dalam dalam dunia industri, bahkan mengalahkan perusahaan Amerika lainnya. Sebanyak 119 perusahaan di tahun 2019, berhasil masuk dalam daftar tersebut bahkan hampir menyusul Amerika dengan 121 perusahaan yang masuk dalam daftar. Setelah China, disusul oleh Jepang dan Korea Selatan.

Perusahaan China lainnya yaitu China National Petroleum, yang meraih peringkat keempat disusul State Grid di urutan kelima. Bayangkan, 3 dari 5 besar posisi premium Fortune Global berhasil direbut oleh China. Perusahaan daring ecommerce seperti JD.com dan Alibaba Group Holding juga semakin tampil prima hingga berhasil meraih posisi 139 dan 182.

Apakah prestasi Pertamina tahun ini dapat meningkatkan posisinya di 2020?

Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com

Share this post