Bigger Size, Bigger Risk |
Bank Mandiri dikabarkan akan mengakuisisi Bank Permata. Dengan akuisisi ini, Bank Mandiri dapat menyalip BRI sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia. Pada 2018, BRI dan Bank Mandiri memiliki total aset masing-masing sebesar Rp1.297 triliun dan Rp1.202 triliun sedangkan total aset Bank Permata berjumlah Rp153 triliun. Saat ini ada enam bank yang masuk kategori BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) 4, yaitu bank dengan modal inti paling sedikit Rp30 triliun.
Para pengamat memandang akuisisi ini akan memperkuat Bank Mandiri untuk menyalurkan dana kepada sektor korporasi dengan skala menengah. Selain itu, kekuatan Bank Permata menggarap debitur ritel juga akan bermanfaat untuk meningkatkan portofolio kredit Bank Mandiri. Lebih jauh, bila rencana holding bank BUMN terealisasi, akuisisi ini tentunya akan memperkuat holding tersebut.
Skema holding akan membawa banyak keuntungan bagi lingkungan keuangan Indonesia, dengan peningkatan kapasitas peminjaman kredit, optimalisasi aset bank, efisiensi biaya, penguatan nilai perusahaan dan penciptaan basis data pusat. Namun demikian, ada kekhawatiran penggabungan tersebut juga meningkatkan risiko sistem keuangan Indonesia. Total aset bank BUMN yang termasuk kategori BUKU 4 saja sudah mencapai Rp3.308 triliun atau 72 persen dari total aset bank dalam kategori tersebut, menjadikannya korporasi yang too big to fail.
Too big to fail berarti meningkatkan risiko sistemik bagi ekonomi Indonesia, yang jika terjadi krisis, negara juga harus menanggungnya. Untuk mengurangi risiko tersebut, seluruh institusi perbankan perlu menjalani stress test yang periodik untuk menilai kekuatannya menghadapi krisis serta dikontrol dengan aturan dan evaluasi yang lebih ketat. Krisis ekonomi Indonesia pada 1998 dan krisis subprime mortgage di AS pada 2008 tentunya memberikan pelajaran bagi otoritas moneter dan keuangan dalam mengambil dan menerapkan kebijakan yang tepat guna menghindari terulangnya krisis tersebut.
Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com