Double Cut
|
Bank Indonesia menurunkan tingkat suku bunga acuannya, dua kali dalam rentang yang berdekatan. Pada Juli (18/7), BI menurunkan suku bunga acuannya (7 days reverse repo rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Kebijakan tersebut ditempuh untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan tingkat inflasi yang rendah. Dalam rentang 35 hari kemudian (25/8), BI kembali memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,50%, dengan alasan untuk mempertahankan menariknya imbal hasil investasi aset keuangan domestik serta sebagai langkah pre-emptive untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi dari dampak perlambatan ekonomi global.
Lebih jauh, kebijakan penurunan suku bunga yang terakhir oleh BI adalah jawaban dari langkah The Fed, bank sentral AS, yang menurunkan suku bunga acuannya di awal Agustus. The Fed menurunkan tingkat suku bunga acuannya menjadi 2 sampai 2,25%, dengan pertimbangan untuk melindungi pertumbuhan ekonomi AS dari pelemahan pertumbuhan ekonomi global. Langkah The Fed kemungkinan juga akan diikuti oleh ECB (European Central Bank), untuk juga menurunkan suku bunga acuan Euro, menurut konsensus analis. Analis beranggapan bahwa ECB perlu melakukan langkah yang serupa untuk melindungi Euro dari pengaruh eksternal.
Pertumbuhan ekonomi dunia memang dibayangi oleh potensi perlambatan, akibat perang dagang AS dan China, serta keluarnya Inggris dari Uni Eropa. The Fed dan ECB memandang bahwa dengan memangkas suku bunga, diharapkan akan memutar sektor riil akibat meningkatnya investasi. Namun di saat yang sama beberapa ekonom beranggapan bahwa dana tidak akan mengalir ke sektor riil, tapi ke instrumen-instrumen investasi ke negara Emerging Market (EM). Kondisi demikian tidak ideal bagi ekonomi negara EM, karena bila risiko pasar meningkat, dapat memicu arus dana keluar yang dapat melemahkan mata uangnya.
Kebijakan pemotongan bunga oleh bank sentral negara EM, lebih banyak dalam dekade terakhir…
Pemikiran demikian menyebabkan beberapa bank sentral negara EM, termasuk Indonesia, juga menurunkan tingkat suku bunga acuannya setelah langkah pemangkasan oleh The Fed. Yang menjadi pertanyaan adalah, dengan potensi penuruan kembali tingkat suku bunga oleh The Fed dan ECB, apakah BI dan bank sentral negara EM lain akan kembali melakukan pemangkasan tingkat suku bunga mereka?
Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com