EM Hope |
Goncangan emerging market (EM) terus berlanjut. Setelah Turki, negara-negara EM lain seperti Argentina, Rusia, Brazil, Afrika Selatan, India, bahkan Indonesia juga terdampak. Mata uang yang paling terdampak adalah Peso Argentina yang nilainya terpangkas 52,9% terhadap Dolar AS sejak awal tahun ini, disusul oleh Lira Turki yang turun 40%. Sedangkan Rupiah terdepresiasi sebesar 8,8%. Melihat sekilas kinerja mata uang EM tersebut, kita dengan mudah menilai bahwa EM bukan merupakan tempat yang tepat untuk berinvestasi.
Diprakarsai oleh World Bank, emerging market adalah kategori untuk negara yang ekonominya dalam transisi dari ekonomi terbelakang ke ekonomi maju. Ada beberapa ciri-ciri dari ekonomi EM, antara lain adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi atau cepat. Pertumbuhan tinggi ini merupakan hasil dari perubahan kebijakan ekonomi, industrialisasi, serta terbuka pada pasar global, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan per kapita negaranya. Hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi yang jauh diatas ekonomi negara ekonomi maju. Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi EM mencapai 4,4% dibandingkan dengan pertumbuhan negara ekonomi maju yang hanya 2,3%.
Sumber: Charles Schwab, 2018
Lalu negara apa saja yang masuk kategori EM? Mengacu ke klasifikasi oleh Morgan Stanley MSCI Emerging Market Index, terdapat 24 negara yang termasuk kedalam kategori EM. Negara-negara tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi atau cepat, serta memiliki kemudahan dalam akses pasar keuangannya. EM memberikan potensi pertumbuhan investasi yang tinggi, namun dengan risiko yang tinggi pula. Risiko tersebut terefleksikan dengan rentannya ekonomi negara EM terhadap perubahan atau gangguan faktor eksternal, seperti yang dialami saat ini.
Namun demikian, EM masih memberikan harapan pertumbuhan investasi, khususnya dalam jangka panjang. Tekanan dari eksternal, seperti perang dagang global, akan memaksa pengambil kebijakan di negara EM untuk melakukan perubahan struktural dan reformasi dalam ekonominya, dan pada akhirnya akan mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali masuk ke negara EM. Data historis menunjukan bahwa EM akan selalu bangkit dari keterpurukan, bahkan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.
Let’s keep our hope high..