ESG Impact

ESG Impact

Bulan lalu, peringkat kredit Vale, diturunkan oleh Fitch. Lembaga rating itu menurunkan peringkat kredit produsen biji besi terbesar di dunia tersebut, dari BBB+ menjadi BBB-. Sedangkan lembaga rating lain, S&P dan Moody’s, memasukan Vale ke dalam daftar review yang berpotensi untuk rating downgrade. Aksi para lembaga rating tersebut dipicu oleh jebolnya waduk limbah tambang (tailing dam) milik Vale di Brumadinho, Brazil.

Waduk yang jebol tersebut, memuntahkan banjir lumpur yang merusak serta menimbun bangunan dan infrastruktur di daerah yang terdampak. Saat artikel ditulis, lebih 120 korban jiwa telah ditemukan dan sekitar 200 jiwa dinyatakan hilang. Selain itu, dampak lingkungan dan sosial diprediksi sangat tinggi. Luas hutan yang hilang akibat tertimbun lumpur mencapai sekitar 125 hektar. Beberapa sungai juga tercemar yang dapat mengganggu supply air bersih, mengancam pembangkitan listrik dari PLTA, serta mengganggu kehidupan suku asli di kawasan tersebut.

Luasnya dampak dari bencana tersebut, Fitch memperkirakan Vale akan menanggung biaya perbaikan yang sangat besar serta sanksi finansial yang akan diterima Vale juga cukup berat. Lebih jauh, Vale diprediksi akan mengalami penurunan produksi di masa mendatang, namun disisi lain membutuhkan dana investasi yang cukup besar untuk remediasi dan upaya meningkatkan keamanan waduk-waduk mereka atau untuk perbaikan proses pengolahan lumpur limbahnya. Vale juga masih belum menyelesaikan tuntutan hukum akibat bencana yang serupa di tahun 2015.

Pada 2015, tailing dam milik Samarco (perusahaan patungan Vale dan BHP), juga jebol yang mengakibatkan 19 jiwa tewas, menimbun kota dan mencemari sungai di Mariana, Brazil. Runutan bencana ini, akan membatasi akses pendanaan bagi Vale, karena kekhawatiran aspek ESG (environmental, social, and governance/lingkungan, sosial, dan tata kelola). Nilai saham Vale turun sekitar 6 persen, harga obligasinya juga tertekan, dan beberapa pemberi pinjaman Vale menunda pembicaraan mengenai potensi fasilitas kredit senilai US$3 miliar.

Kejadian yang menimpa Vale menjadi bukti bahwa aspek ESG, sudah menjadi perhatian penting bagi lembaga rating dan pelaku pasar. Pelaku industri ekstraktif termasuk Pertamina, tentunya harus menjaga operasinya agar tidak menimbulkan masalah ESG.

Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com

Share this post