Further Downturn 2020?
|
Perlambatan global terjadi pada tahun 2019, ketidakseimbangan global membaik, sementara pasar masih khawatir tentang prospek resesi 2020. Di Indonesia moderasi ekonomi akan berlanjut, sementara prospek neraca pembayaran pada tahun 2020 akan tergantung pada peningkatan saldo CA. Perkiraan pertumbuhan PDB berada pada 5.00% dengan kemungkinan pertumbuhan di bawah 5% pada 1H20 dan kecil kemungkinan bagi BI untuk memangkas suku bunga. Dari sisi struktural, pelaksanaan regulasi terkait investasi sangat penting, dengan menurunkan porsi konsumsi terhadap PDB sebagai konsekuensi. Untuk pasar aset, kondisi harus konstruktif untuk ekuitas dan obligasi selama siklus investasi tetap rendah.
IMF dan World Bank memangkas pertumbuhan menjadi 3,5%. Meskipun ekonomi melambat, ketidakseimbangan global saat ini (karena volatilitas 2015 & 2018 dan resesi 2001 & 2008) semakin membaik dengan surplus dan defisit negara untuk memotong ketidakseimbangan selama perlambatan. Namun akan terjadi soft landing meskipun risiko jangka panjang dalam ekonomi dunia tetap sama. Setiap pertumbuhan yang didorong oleh investasi akan sia-sia karena kita membutuhkan konsumsi untuk mengakhiri era pertumbuhan yang statis.
Indonesia pasti terdampak tren global, tetapi kondisi keuangan cukup baik dan positif untuk stabilitas di pasar keuangan, tercermin dalam peningkatan likuiditas, Rupiah stabil dan pelonggaran moneter. Peningkatan likuiditas dalam sistem keuangan akan menjadi katalis positif utama, sementara kebijakan mendorong konsumsi yang lemah menjadi hal yang penting. Mengenai kebijakan moneter adalah pemangkasan suku bunga dan untuk kebijakan fiskal akan ekspansif karena perlambatan ekonomi mengembalikan keseimbangan sektor swasta yang positif dan membatasi dampak crowding out dari pengeluaran pemerintah. Rekening Giro akan stabil selama siklus investasi tetap rendah. Defisit neraca berjalan meningkat menjadi 2,4% PDB pada tahun 2020 didukung oleh perlambatan investasi yang berkelanjutan, harga minyak tetap rendah dan dampak positif dari kebijakan B-30. Keberhasilan pemerintah mereformasi ekonomi memberikan sisi positif terhadap Rupiah dan stabilitas keuangan, tetapi menciptakan konsumsi yang lebih rendah dalam PDB.
Perlambatan sudah terjadi, selanjutnya resesi atau pemulihan?
Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com