Growing Billionaires

Unsettling Shutdown

Dalam periode 2013 - 2015, rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global mencapai 3,5% dan tumbuh sekitar 2% selama periode tersebut. Namun, pertumbuhan PDB tersebut jauh dibawah pertumbuhan jumlah milyuner di dunia yang mencapai 9%. Menurut Billionaires report 2018 oleh UBS dan PWC, pada tahun 2013 jumlah milyuner mencapai 1.512 orang dan pada tahun 2017, tumbuh menjadi 2.158 orang. Jumlah kekayaan mereka tumbuh US$2,6 triliun dari US$6,3 triliun di 2013 menjadi US$8,9 triliun di tahun 2017.

Hal yang menarik dari laporan itu adalah jumlah kekayaan milyader China yang tumbuh paling tinggi dibandingkan dengan milyader asal AS. Kekayaan milyader China bertambah US$796 milliar menjadi US$1,12 triliun di 2017 dari US$324 miliar. Fakta tersebut membuktikan kisah sukses ekonomi yang luar biasa di negara itu. Pada akhir 2017 terdapat 373 miliarder dari China dan 97% dari mereka merintis usahanya dari bawah. Fenomena ini terjadi hanya dalam kurun kurang dari 10 tahun. Pada tahun 2006, tercatat hanya terdapat 16 milyuner dari China. Mayoritas milyader baru, menggapai kekayaan di usia yang lebih muda dari para miliarder pendahulunya. Mereka merupakan inovator dan pengubah lingkungan bisnis yang bahkan sanggup menciptakan terobosan hebat di bidangnya masing-masing, seperti teknologi informasi, artificial intelligence dan lainnya. Aksi para miliarder baru tersebut dinilai sebagai salah satu faktor pendorong terjadinya revolusi industri keempat,

Bagaimana perkembangan berikutnya? UBS dan PWC menuliskan bahwa di masa depan, para miliarder tersebut diprediksi akan fokus untuk mengelola kekayaannya secara berkelanjutan dengan konsep mempertahankan bisnis utamanya dengan terus melakukan ekspansi ke bidang lain, melalui proses manajemen risiko yang terukur. Di samping itu, para miliarder juga mendirikan perusahaan pendanaan (venture capital) yang ditujukan untuk mendukung dan memberikan pengalaman entrepreneurship kepada para generasi penerusnya yang baru mulai terjun ke dunia bisnis. Sebagai contoh adalah Djarum Group telah mendirikan venture capital bernama Global Digital Prima yang banyak membantu pengembangan bisnis di bidang digital seperti Blibli.com, Kaskus, BeritagarID, dan lainnya.

Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com

Share this post