Tesla Euphoria

Tesla Euphoria

Harga saham Tesla, pekan lalu (7/8), sempat merangkak naik setelah Elon Musk berkicau pada akun Twitter-nya. Saham Tesla naik 11% dan ditutup pada level US$379.57 per lembar saham. Sebelumnya, CEO Tesla tersebut, menyatakan akan membuat Tesla menjadi perusahaan tertutup dengan membeli saham yang beredar dengan harga US$420 per lembar saham. Musk juga menyatakan bahwa pendanaan untuk rencana tersebut telah tersedia.

Musk beralasan rencana tersebut akan membuat Tesla beroperasi lebih baik. Menjadi perusahaan publik, Tesla ditekan untuk selalu “menyenangkan” investor dan berdampak pada fluktuasi harga saham. Musk menganggap, harga saham menjadi gangguan terbesar untuk Tesla, terlebih karyawan Tesla juga merupakan pemegang saham.

Rencana untuk membeli kembali saham Tesla, diragukan oleh pelaku pasar, karena dana yang dibutuhkan cukup besar. Nilai valuasi Tesla yang disebut Musk adalah sebesar US$82 milyar. Analis menilai Tesla tidak masuk ke dalam kategori perusahaan yang mampu menghimpun dana milyaran dolar, karena sejak go public, Tesla secara operasi terus kehilangan uang. Opsi untuk pendanaan melalui obligasi juga tidak dipandang layak, karena kinerja obligasi Tesla yang terus dibawah nilai nominalnya.

Sampai akhir pekan lalu, belum ada kepastian bahwa Musk telah mendapatkan pendanaan untuk rencananya tersebut. Pasar bereaksi negatif, pada Kamis (9/8), harga saham Tesla turun ke level US$352,45. Harga saham Tesla juga tertekan karena Securities and Exchange Commission (SEC) AS mulai melakukan pemeriksaan terkait dengan pernyataan Musk dalam media sosial yang seharusnya dinyatakan secara resmi kepada SEC.

Ini bukan kali pertamanya, Musk membuat gaduh. Pada pengumuman hasil kinerja kuartal I lalu, Musk membuat frustrasi para analis dengan menolak menjawab dan memberikan komentar yang tidak baik terhadap pertanyaan mereka. Pasar pun menghukum dengan turunnya harga saham Tesla sampai 6% paska pengumuman tersebut.

Kondisi Tesla memberikan gambaran bagaimana komunikasi kepada publik dan pelaku pasar dapat berpengaruh kepada kinerja harga surat berharga suatu perusahaan. Pertamina sebagai perusahaan yang menerbitkan obligasi global, tentunya dapat mengambil pelajaran darinya.

Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via email ke pertamina_IR@pertamina.com

Share this post